Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

UNTITLED

Gambar
Madiun, Mencoba menjernihkan pikiran dengan menulis... "Berapa Bu?" aku mengakhiri sarapan pagi ini dengan memberikan hak sang penjual. Si Ibu tampak lama menghitung, padahal sebenarnya untuk sepiring nasi sayur dan tempe goreng ditambah es teh tawar dan kerupuk tidaklah memerlukan terlalu banyak waktu untuk berpikir. Aku memiliki perasaan yang tidak enak melihat si Ibu tampak ragu dan lama berpikir. Mungkin karena aku seminggu ini tidak mampir ke warung beliau, jadi beliau sedang mengkalkulasi total berapa harga yang harus kubayar karena mengabaikan masakan beliau seminggu ini. "Berapa Bu?" aku mengulangi pertanyaanku lagi. Dengan wajah masih bimbang beliau menjawab lirih, sangat lirih "Dua belas ribu mbak". Ir. H Djuanda Kartawidjaja tampak melihatku lewat kacamata beliau seolah menatapku tajam sembari membaca pikiranku waktu kuserahkan ke si Ibu. Setelah seorang Dr. GSSJ Ratulangi, tiga orang Dr. KH Idham Khalid, seorang Pangeran Antasari, dan s