Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

WEEKEND... BENTENG VAN DEN BOSCH SEASON

Gambar
benteng tampak depan w/ yani Madiun, Seberapa besar kita bersyukur... Bahkan tubuh ini begitu sempurna untuk disyukuri, Terima kasih Tuhan, untuk nikmat sehat-Mu.... Juga nikmat sakit yang membuatku mengerti bahwa sehat itu indah... Alhamdulillah... Pagi ini masih diberi kesempatan kesekian kalinya untuk membuka mata. Weekend kali ini kita jalan-jalan ke Ngawi saja. Sebenarnya, berawal dari teman kuliah di Unmer Madiun ada yang mau menikah. Berhubung hari kerja tidak bisa datang ke acara resepsinya, memutuskan hari Ahad aja main ke sana. Rumahnya Magetan, tapi mampir mainnya ke Ngawi :D  taman labirin w/ yani&tantri air mancur w/ me Benteng Van Den Bosch. Bisa dibayangkan seperti apa sejarah benteng ini dari namanya kan? Yups, Benteng Van Den Bosch merupakan salah satu peninggalan pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Benteng yang terletak di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi ini dibangun tahun 1839-1845 (pada pintu masuk tertulis s

DEANTA (end)

Gambar
baluran by Isnanto Part.4  ..... Aku duduk di atas kursi bambu yang dibuat oleh Kang Yopi. Dinginnya udara malam ini menembus ke dalam pori-poriku menggelitiki semua saraf-sarafku. Kutatap langit, bintang enggan muncul setelah hujan sore tadi, gelap gulita. Suara jangkrik dan binatang malam bersahut-sahutan. Sesekali nyamuk ikut menemaniku. Aku tak tahu perasaan ini, sepi, tapi aku tak pernah takut kesepian disini. Inilah rumah. "nduk, ndak masuk? ini dah malam ra elok cah wedok ..." suara Ibu dari dalam rumah memanggilku. "Sebentar lagi bu..." aku masih ingin menikmati rasa sepi ini. Aku menyukainya. Tenang. "Sepi yo ..." kang Yopi tiba-tiba saja duduk di sampingku. Aku menoleh, kaget, khayalanku hilang. " eh? " aku bengong melihat kang Yopi. "Ngalamun maneh ?" kang Yopi menatapku, aku tersenyum. " Iyo kang... Sepi..." kutimpali sekenaku. " Kota piye nduk? isih rame? " kang Yopi memutuskan menemaniku du

LOTEK DAN IBU

Gambar
lotek Madiun, Menjelang pulang kantor... Karena kalau tidak kutulis, hanya akan hilang bersama cerita lainnya... Benar jika kita sering lupa bersyukur sebelum kita kehilangan. Yups, lotek. Tahu apa itu lotek? Lotek adalah salah satu makanan yang mudah dijumpai ketika kalian ke Yogyakarta, termasuk di kampung halamanku, Kulon Progo. Lotek, makanan sehat yang dibuat dengan cara sederhana. Sayuran yang direbus/dikukus, biasanya berupa bayam, kacang panjang, kol, atau sayuran lain sesuai selera dengan bumbu yang dibuat dari kacang tanah goreng, bawang putih, garam, sedikit kencur, dan gula merah diuleg bersama ditambah sedikit air. Bisa ditambahkan lontong/nasi jika mau. Sederhana sekali, tetapi rasanya selalu membuatku kangen. Dulu, aku tidak begitu suka lotek. Tentu saja karena bagiku tak ada yang istimewa dari lotek. Menjadi sangat berbeda ketika bertahun-tahun tidak makan lotek, berada di tanah orang, mencari makanan bernama lotek dan tidak menemukannya, akhirnya setiap pu

WEEKEND... KULINER MALANG SEASON

Gambar
Madiun, Menyambut senin dengan bismillah... Tak ada hal yang lebih indah dari bersyukur pagi ini... Terima kasih Allah swt.... Hari ini free ... meskipun sebenarnya juga tidak ada kata 'free' dalam bekerja. Tapi tak apalah meliburkan diri sejenak, bermalas-malasan... Ini adalah penyakit, yang belum sembuh hingga sekarang... penyakit malas. Oke, tidak sedang ingin membahas penyakit malas yang menjangkitiku sejak dulu, tapi sedang ingin membahas makanan saja. Bakso Bakar Pahlawantrip Bicara soal kuliner tidak akan ada habisnya. Dimanapun selalu bisa kita temukan makanan yang enak. Apalagi kota Malang  parijs van oost-java, kuliner tidak akan ada habisnya. Ini liburanku awal bulan Agustus lalu. Tepatnya tanggal 6 Agustus, saat ada undangan pernikahan temanku di Malang. Terlalu banyak tempat kuliner yang ingin kukunjungi sebenarnya, tapi karena waktunya yang terbatas membuatku hanya mampu mengunjungi beberapa saja. Pertama adalah Bakso Bakar Pahlawantrip, Ja

DEANTA (Part. 4)

Gambar
Part 3 .... " Nduk , ibu bohong kalo ibu tidak ingin memiliki kebahagian ibu sendiri...." Aku menatap lekat ke mata ibu, ada seulas senyum terpancar dengan begitu tulus. Meskipun harus hidup dengan penuh kekurangan seperti ini, Ibu tetap saja tersenyum. Aku tak pernah melihat ibu mengeluh. Yang ada justru akulah yang sering mengeluh, mempertanyakan kenapa Ibu bisa setegar ini, sekuat ini. Yang membuatku terus ingin berusaha membahagiakan Ibu. Sungguh, aku selalu bersyukur dengan apa yang kumiliki. Ibu dan kang Yopi, adalah hartaku paling berharga. Memiliki mereka berdua membuatku selalu bahagia. Merekalah yang mendorongku untuk menjadi lebih baik. Bahkan , aku ke kota juga karena ingin membahagiakan mereka. Dan sekarang.... lihatlah diriku. Deanta yang sudah tidak kukenali lagi. "siapapun pasti ingin memiliki kebahagiaan mereka sendiri. Tapi nduk , kebahagiaan itu sejatinya hanya sesuatu yang dibuat manusia itu sendiri, tidak tampak oleh mata. Apa kamu ti