Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2016

Thursday Diary

Gambar
Dingin...  Aku merapatkan kembali selimutku... Kabut pagi ini menyapa manja... Aku malas... Dear thursday... Semangatkah kau hari ini? Merindukah dirimu padaku? Okeeee... Kembali pada rutinitas setelah kemarin menghabiskan cuti yang terasa begitu cepat. Selalu, selalu, dan selalu. Ada banyak hal yang kutinggalkan di tempat kecilku sana. Ada banyak cerita yang kubiarkan tertinggal di sana, dan mau tidak mau aku harus kembali pada rutinitas.  Setelah pagi ini sangat malas untuk menjejakkan kaki ke kantor, akhirnya sampai di kantor pukul07.11 wib. Absen, naik ke lantai dua, masuk bilik semedi... And then... Ada sedikit surprise dari seorang teman. Aku tersenyum sendiri. Bahagia. Sesederhana itu. Sebuah bungkus kado kuning terbungkus plastik hitam kongkow dengan manisnya bersama bunga dan kalender di meja kerjaku. Aku tahu siapa pelakunya. Yups, tak lain dan tak bukan teman kongkow ke bank dan kelayapan ketika bosan dengan rutinitas kantor. Tks Nuf... Aku tidak tah

UNTITLED #6

Gambar
"Panas... Sang surya tampak bahagia hari ini, Bersemangat menyinari bumi... Aku lelah...." Mungkin, aku hanya perlu menundukkan kepalaku sejenak. Melihat ke dalam hati apa yang telah kulalukan. Mungkin, aku hanya perlu memperlama sujudku. Mengingat-Mu yang telah begitu mencintaiku. Mungkin, aku hanya perlu duduk dan memejamkan mata sejenak. Menjernihkan pikiran dari segala kepenatan. Aku hanya lelah.... Lelah dengan semua candaan, lelah dengan semua obrolan, lelah dengan semua hal yang tak pernah kuanggap serius. Lelah dengan diriku sendiri yang tak bisa serius. Mungkin, aku tak pernah benar-benar memahami diriku sendiri. Mungkin, aku juga tak pernah memahami maksud baik mereka. Mungkin, aku hanya perlu menyendiri sejenak. Berdua dengan-Mu. Bercerita banyak hal pada-Mu. Menangis, lalu tersenyum bersama-Mu. Aku hanya perlu waktu untuk bisa kembali dekat dengan-Mu. Mungkin, aku merindukan-Mu dalam hari-hariku yang lalu. Hari saat semua candaanku selalu mengingat

DOMINO EFFECT #2

Gambar
"Detak-detak nada berirama mengiringi dag dig dug hati hentakan hati seirama dengan birama Menenangkan....." Aku menutup hidungku dengan tisu. Sedikit terbatuk kecil. Apa boleh buat, aku tidak tahan dengan asap rokok. Sesak. Pria paruh baya yang barusan naik ke bus ini tanpa peduli seberapa banyak orang berjejal di bus kecil ini masih saja merokok. Mengingatkan? Aku bukan tipe pemberani yang bisa dengan bijaksana mengingatkan pria paruh baya tersebut. Hanya terbatuk kecil sambil menutup hidung, benar-benar batuk bukan sekedar sindiran. Bus yang sesak bertambah sesak, segala aroma bercampur. Percuma aku tadi mandi dan memakai parfum. Kucoba mengalihkan pandanganku ke jendela, mencari udara segar. "terminal... terminal" suara kondektur terdengar lantang dan bersemangat meskipun wajahnya legam dan licin seperti minyak goreng bekas menggoreng ikan asin. Demi sesuap nasi yang halal. Beberapa orang masuk ke bus. Aku tak mengerti kenapa masih saja bus kecil tu

I DON'T KNOW ANYTHING

Gambar
"Kaki-kaki mungil itu menyentuh lembut air yang jatuh ke tanah Menjejakkan jejak yang tak akan pernah kembali Dan menghilang begitu saja Tapi aku menyukainya...." Aku tak pernah tahu, apa yang orang lain pikirkan. Aku tak pernah tahu meskipun aku berusaha mencari tahu. Seberapa besar rasa sakit itu, seberapa besar rasa bahagia itu. Aku tidak tahu apa-apa. Tiba-tiba saja semua ada di depanku. Orang-orang yang tak pernah kukenal sebelumnya, orang-orang yang tak pernah kupahami isi hatinya. Mereka datang di depanku tanpa kuminta. Ataukah aku yang sebenarnya datang kepada mereka, entahlah. Aku tidak tahu apa-apa. Semua berjalan begitu saja. Aku tertawa bersama mereka, menangis karena mereka, atau sebaliknya merekalah yang tertawa bersamaku, merekalah yang menangis karena aku.  Semakin kucoba mencari tahu, aku tak menemukan apa-apa. Aku tidak tahu apa-apa. Hingga aku menghilang tanpa jejak, meninggalkan banyak hal yang tidak kusukai. Memulai semua hal baru denga

SIMPLE

Gambar
"Langkah kecil itu berjingkat Satu... dua... tiga... Berbalik, berjingkat lagi... Berhitung... Sesederhana itu...." Sudah lama tidak menulis, akhirnya memiliki waktu untuk bisa istirahat sejenak dari hiruk pikuk rutinitas. Akhir tahun 2015 hingga awal tahun 2016 terlalu banyak kesibukan yang menyita perhatian. Flu, demam, batuk, dan berakhir diare yang membuatku tidak masuk kantor dua hari. Sungguh tak ada nikmat dari Allah swt yang terlewatkan. Bahagia. Sesederhana itu. Akhir tahun 2015 hingga awal tahun 2016 yang cukup complicated. Keluh kesah, uring-uringan , lelah lahir batin, candaan menjadi cacian, senyuman menjadi satu-satunya cara menepis semua perasaan. Bahagia. Sesederhana itu. Selalu ada hal-hal yang terlewatkan ketika hati dan pikiran kita tidak dalam kondisi yang baik. Tapi selalu ada keajaiban dari setiap kejadian. Mendekatkan karakter-karakter yang berbeda, menyatukan hati-hati yang terserak, mengakrabkan hubungan lebih dari sekedar ikatan darah. B