Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2011

HATI SELUAS SAMUDERA #6

Gambar
Madiun 11 Mei 2011, 09.54 wib perempuan tua yang terbujur lemas di kamar ini tampak sangat teduh. Wajahnya penuh keriput, dialah ibuku yang telah berjuang keras demi anak-anaknya. Laki-laki tua di sampingnya tampak dengan bebas menyulut lintingan nya. Dialah ayahku, laki-laki yang hanya tahu untuk makan tanpa pernah memikirkan kehidupan anak-anaknya. "pak, maaf... ini rumah sakit, kalau mau merokok di luar saja" aku berujar dengan sangat sopan. Bagaimanapun juga dia orang yang harus kuhormati dan tempat ku berbakti, meskipun aku tahu dia tak menjalankan kewajibannya sebagai seorang ayah dengan baik. Laki-laki itu beranjak dari duduknya sambil bergumam tak senang. Aku hanya mencoba sabar. "istrimu mana Le ,?" ibu yang tampak lemah tiba-tiba bertanya. "Asih baru nyuci baju di kamar mandi bu.." aku menjelaskan. Ah, istriku itu... dia sangat sabar dan telaten merawat ibuku selama sakit, pakaian kotor dan bau pesing tak pernah dia keluhkan. Aku be

HATI SELUAS SAMUDERA #5

Gambar
Madiun, 04 Mei 2011, 10.25 wib "berikan hak kami" "kami ingin kepemimpinan yang transparan" "no kkn, basmi tikus-tikus kampus" Aku menatap keluar jendela dari ruangan dingin yang sekarang tak lagi memberikan kesejukan. Keringatku keluar, aku sendiri tak tahu harus bagaimana. Aku beranjak duduk di kursi empuk yang selalu menjadi kebanggaanku sebelum dua hari lalu. Kuusap peluh di dahiku yang seolah tak ingin membuatku tenang. Banner, suara-suara, juga orasi dari ratusan mahasiswa di bawah membuatku teringat akan masa mudaku. Ah, waktu itu aku merasa sangat gagah dan sangat pahlawan. Aku tak pernah tahu bagaimana rasanya berada dikursi ini, waktu itu yang kutahu aku adalah pembela hak-hak kaum teraniaya. 20tahun lalu, saat aku masih duduk di semester enam fakultas hukum universitas ini. Mahasiswa hukum yang kritis dan selalu membela rakyat kampus. 20tahun lalu, Aku dan teman-temanku sepakat mengadakan demonstrasi hari itu. Menuntut mundurnya sang Re

HATI SELUAS SAMUDERA #4

Gambar
Madiun, 02 Mei 2011, 8.58 wib Aku sedikit panik ketika pagi itu Reva mengantarku pulang, pasalnya banyak orang berkerumun di depan rumah. Tentu saja aku mengkhawatirkan ibu, aku tahu akhir-akhir ini kesehatan ibu kurang baik. Aku sudah mengajaknya berobat ke dokter, tapi masih belum sembuh juga. Reva yang mengantarku juga tampak sedikit heran dengan kerumunan orang-orang itu. "rumahmu ada apa Ning?" "entahlah, kuharap tak ada sesuatu yang buruk. Thanks ya udah nganterin" Aku turun dari mobil Reva dan bergegas menuju rumah. Aku menerobos kerumunan orang-orang dan mencoba menemukan ibu. Alhamdulillah, aku mengucap sukur lega saat kulihat ibu baik-baik saja. Ibu di dampingi Pak RT ada di depan rumah, aku tak begitu tahu ada apa tapi yang kutahu kerumunan itu bubar setelah Pak RT menyuruh mereka bubar. Ibu batuk-batuk, dan aku menuntun beliau masuk ke dalam. Pak RT kupersilahkan masuk, hari masih terlalu pagi, bahkan adzan subuh juga belum terdengar, kulihat arl