Openurmind

hemmm....,
tagline seorang teman yang mengingatkanku pada seseorang. Bad Mood. hal yang sangat sering dan banyak dialami orang, termasuk aku. Aku sendiri juga masih suka badmood pada sesuatu yang nggak jelas, bahkan mungkin sesuatu yang sebenarnya aku sendiri nggak tahu kenapa aku mendadak badmood. Menghilangkan badmood itu sendiri sebenarnya susah-susah gampang. Kalau pooh biasanya cukup dengan mencari lawan bicara yang dia bisa mengerti dan setidaknya mampu membuatku mengalihkan pikiran dari masalah badmood. Simple.
Penyebab badmood sendiri kadang hanya berawal dari perbincangan biasa yang lama-lama membuatku tidak nyaman (kebanyakan karena lawan bicaraku nggak nyambung, atau suasana hatiku yang tidak baik). Sering ngrasa bersalah kalau tiba-tiba aku badmood dan membuat orang di sampingku jadi nggak nyaman. Tapi mau gimana lagi,? udah terlanjur badmood, mencoba bersikap baikpun terlihat nggak ikhlasnya :P

well, kenapa tagline 'badmood' mengingatkanku pada seseorang...? 'coz untuk masalah satu ini, aku sering badmood setiap kali bicara, bertemu, atau bahkan hanya sekedar becanda pada orang ini. Entahlah,kadang ingin menghindar untuk tidak berkomunikasi dengannya, tetapi tetap saja tidak bisa. setiap kali memulai pembicaraan dengannya, walaupun aku udah berniat baik... "hari ini aku mau bersikap baik sama dia" tetap saja ujung-ujungnya badmood. Aku sendiri tak tahu apa penyebabnya, mungkin karena obrolan kami tidak nyambung,? atau karena gaya humor kami berbeda,? jadi sering ada hal-hal yang sebenarnya sepele menjadi hal yang tidak berkenan dihati.
apapun itu, aku tahu aku salah. Aku tahu, aku tidak bisa memaksa lawan bicaraku untuk mengerti maksud pembicaraanku. Aku tak bisa membaca cara berpikirnya dan dia juga tidak bisa membaca cara berpikirku. Walaupun sering kali aku mencoba terbuka dan menjelaskan cara berpikirku, mungkin untuk sebagian orang tidak bisa menerimanya begitu saja. Dan sebaliknya, aku juga tahu aku juga belum bisa bener2 memahami arti bhinneka tunggal ika (loh???) hehehe, maksudku aku belum benar-benar bisa menerima segala perbedaan yang ada. Makanya harus belajar lagi mengerti dan menghargai perbedaan. Aku harus belajar lagi untuk bisa menghormati dan memahami maksud lawan bicaraku. Aku haus belajar lagi untuk tidak mudah tersinggung. Aku harus belajar lagi untuk tidak memaksakan keinginan dan cara berpikirku pada orang lain. Aku harus belajar lagi, kalau aku adalah aku, kamu adalah kamu, dia adalah dia, yang memiliki perbedaan masing-masing yang harus dimengerti dan dihormati.
ya, aku harus belajar lagi. Belajar, belajar, dan belajar. Banyak ilmu yang harus kupelajari. Bukan demi nilai 100 pada hitam diatas putih, tapi untuk nilai 100 dalam kehidupan ini.

untuk sahabatku, maafkan aku ya.... selama ini walau aku tahu aku salah, tetap saja membuatmu nggak nyaman dengan sikap childishku.