TENTANG ANGIN

"mengawali pagi dengan memuji-Nya"

pagi ini terbangun oleh suara pisau di dapur yang pasti pelakunya adalah anggota baru rumah big bro. Tadi malam aku tidak tidur, aku baru tidur dini hari sekitar pukul 1pagi... beberapa hari ini selalu merasakan udara dingin setiap pagi, kutarik selimutku rapat-rapat dan berusaha tak mendengar suara pisau di dapur, hehehe

akhirnya aku menyerah juga, mau tidak mau harus segera beranjak... suara pisau di dapur masih sibuk dengan sendirinya... pagi,,, ku sapa pembuat keributan itu :P ah, bukan... aku hanya bercanda, dia ini anggota baru di rumah tempat aku numpang hidup. Orangnya rajin dan hobi memasak sepertinya, aku jadi senang ada banyak variasi masakan baru yang bisa kumakan, secara rasa... kupikir masih enak masakan ibuku, rasanya biasa saja...

setiap pagi aku bangun karena suara berisik ibuku yang teriak-teriak memintaku bangun, dan dengan malas aku pasti beranjak...
hari itu, hari senin... aku masih kelas satu SD, dan seperti biasa ibuku menarik selimutku memintaku bangun dan bersiap-siap... aku malas, aku pura-pura tak mendengarnya,,, berkali-kali ibuku ribut memanggil namaku dan dua kakakku, waktu itu aku belum memiliki seorang adik, baru aku dan dua kakakku... aku benar-benar tak ingin sekolah pagi itu, aku pura-pura tidur lagi... dan benar saja, aku bangun pukul7 dan tak masuk sekolah, yeah... itu adalah pertama kalinya aku belajar membolos sekolah dan membuat alasan pada orang tuaku, kelas satu SD.

hari berikutnya aku masuk sekolah seperti biasa, dan minggu berikutnya setiap hari senin selalu membuatku berpikir keras kali ini bagaimana caranya agar aku tak masuk sekolah... i hate monday,,,
beberapa kali trik-ku berhasil, dengan alasan bangun kesiangan, sakit gigi, sakit panas, dan segala macam alasan serta masalah kubuat agar aku hari Senin tidak masuk sekolah... dan orang tuaku selalu tahu banyak hal dari anak-anaknya tanpa mereka bertanya, karena alasan sepele... aku tidak suka hari senin, hari senin jadwal piket kebersihan untukku, piket kebersihan artinya aku harus belajar menyapu halaman kelas serta bertanggung jawab atas kebersihan kelas, dan aku tidak suka karena partnerku seorang cowok pemalas yang tak mau ikut bekerja, dan aku tidak suka karena memang aku merasa capek harus menyapu halaman seluas 1x15 m, untuk seorang anak kecil sepertiku itu melelahkan... belum lagi, aku sering belum bisa menyelesaikan tugas piket kebersihan ketika bel pelajaran sekolah dimulai, alhasil... teman-temanku sering menyalahkan aku karena halaman kelasku terlihat paling kotor T_T belum lagi kalau angin berhembus kencang, sekolahku yang dekat dengan sawah tentu saja membuat banyak sekali daun dan ranting terbang ke halaman kelasku, How poor me?


aku ke kamar mandi dan cuci muka, setelah itu, kulihat piring kotor banyak sekali... sebenarnya bukan tugas harianku untuk cuci piring di kos, tapi karena tak lama setelah aku membuang sampah ke tempat sampah depan rumah kulihat penghuni baru ini mencuci piring, aku jadi tak tega. Dia sudah bangun pagi dan mengerjakan semuanya sendiri, memasak, belanja... akhirnya ku ambil alih juga 'saya aja Bu yang nyuci piring'.

Setelah selesai cuci piring kotor, kuambil sapu dan mulai menyapu seluruh rumah... sedang housemate baru masih sibuk dengan pisau dapurnya.

pagi itu hari senin, ya lagi-lagi hari senin... aku sudah mencoba untuk malas-malasan dan membuat alasan agar tak masuk sekolah, ibuku sedang repot karena ada orang yang memperbaiki rumah... sedang ayahku sudah berangkat ke kantor.

ibuku marah karena aku susah dimandiin.., maklum aku masih dimandiin waktu itu :")
aku tahu aku yang salah, ibuku sejak pagi sudah sibuk ke pasar dan menyiapkan sarapan, juga sibuk menyiapkan makanan untuk orang-orang yang sedang memperbaiki rumah, dan aku dengan sengaja menambah kesibukan ibu. Alhasil, ibuku memarahiku dan aku menjadi 'ngambek'. Ibuku bilang terserh aku mau sekolah atau tidak, dan ibuku kembali sibuk dengan pekerjaan lainnya. Mungkin sikap tak mau mengalahku memang sudah ada sejak kecil, keinginanku untuk tidak sekolah hari itu gagal... aku justru mau menunjukkan pada ibuku kalau aku juga bisa memakai seragamku sendiri tanpa dibantu ibuku, diam-diam aku berangkat sekolah. Tapi ada yang kulupakan, menyisir rambutku... juga sarapan.

Disekolah ada upacara hari senin, dan aku tetap ikut dengan topi merah putihku dan dasiku yang terpasang miring. Aku lapar sebenarnya, tapi apa boleh buat... aku tadi sudah 'ngambek' jadi aku juga tidak punya uang saku, dan memang orang tuaku hanya seminggu sekali kasih uang saku, pada saat ada pelajaran olah raga. Di kelas, guruku bertanya kenapa rambutku tidak tersisir rapi, aku hanya diam tanpa membuat alasan apapun.

karena tidak sarapan, perutku benar-benar sangat lapar... sepanjang hari aku juga hanya menutup rambutku dengan topi merah putih karena malu rambutku tidak tersisir rapi seperti biasa, bel usai sekolah berbunyi dan aku cepat-cepat pulang. Sesampainya di rumah, kulihat ibuku sudah menungguku di depan rumah. Melihatku pulang dengan tas dibahu kanan, dan topi merah putih, ibu langsung menyambutku, menggantikan bajuku, menyuapiku makan, dan menanyakan hariku di sekolah. Aku tahu kalau ibuku menyesal karena membiarkan aku pergi sekolah tanpa sarapan, rambut berantakan, seragam yang kupake sebisaku, dasi yang gak rapi. Itu bukan salahmu, Ibu.



Setelah melakukan rutinitas pagi seperti biasa, aku bergegas melajukan juki ke kantor... Angin bertiup lebih kencang hari ini, setelah kemarin seharian gerimis... hari ini udara masih terasa dingin, semalam aku sempat terpikir kabar rumah. Aku tak tahu ini musim apa, tapi setiap kali mudik, setiap malam selalu terdengar lirih senandung angin... berdzikir menyebut asma-Nya. Hanya tinggal sehari lagi, besok malam aku sudah bisa kembali bertemu ibuku,,, mengenang cerita dan berbagi cerita masa kecilku hingga sekarang.

Semoga hari ini menyenangkan... Bismillah,,, ^^

Tit tit..., suara mesin absen terdengar merdu oleh sentuhan jari-jari mereka yang mencari keikhlasan, menandakan akan ada sejuta cerita baru hari ini.

Komentar

  1. apa kabar mbak vita? ah, tulisannya membuatku berkaca-kaca
    tak ingin membayangkan jika harus bekerja jauh dari orang tua, pasti akan sangat merindukan mereka
    sementara saya yg sekarang masih dekat dengan orang tua saja jarang pulang ke rumah
    terlampau betah tinggal di kos ;-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah baik mbak puch...

      hehehe, sekedar mengenang masa-masa kecil dengan kenakalan anak kecil... iya mbak, bakal kangen rumah dan merasakan betul arti rumah ketika kita udah terpisah jauh dari rumah,,,,

      Hapus
  2. Balasan
    1. terima kasih atas kunjungannya
      salam kenal kembali

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

INTROVER

WEEKEND... ALUN-ALUN KOTA MADIUN SEASON

WEEKDAYS.... CANDI SADON PART