GOES TO BROMO

Madiun,
Menghirup sejuknya udara pagi


Well,,, kali ini mau berbagi foto dan pengalaman ke Bromo. Taman Wisata Nasional Gunung Bromo, mungkin bukan nasional lagi tapi internasional ^^
Jadi, week end kemarin jalan-jalan ke Bromo. Jumat malam sekitar pukul 19.00 berangkat dari Madiun. Sampai di sana Sabtu dinihari sekitar jam 1/2 3 pagi. Dingiiiiin... Brrrr,,,,
Kebetulan aku ke Bromo ini bukan dalam rangka pendakian, tapi dalam rangka wisata. So, jangan berpikir kalo aku benar-benar mendaki. Untuk naik ke atas sudah banyak disediakan jeep yang bisa disewa dengan harga 450rb kapasitas 6orang.
Ada 4 tempat yang menjadi objek wisata yaitu penanjakan bromo, kawah bromo, padang savana bromo yang juga sering disebut bukit teletubbies karena ada bukit yang mirip dengan yang digunakan teletubbies tinggal, serta pasir berbisik.
Perjalanan dimulai dengan menuju penanjakan bromo pukul 3dinihari untuk melihat sunrise dan berakhir jam 10pagi.

Tips :
Gunakan jaket yang tebal dan benar-benar bisa melindungi dari udara dingin, masker, sarung tangan, sepatu, kaos kaki.

the team

 Sampai di kaki Bromo sekitar pukul 1/2 3 dinihari. Berhubung sebelumnya sudah ada guide yang mendampingi dan menyewakan jeep, kita foto-foto sambil menunggu jeep. Untuk informasi, banyak sekali jasa yang menawarkan jeep untuk naik ke Bromo. Tetapi hati-hati karena banyak yang menawarkannya jauh dari lokasi dan bisa jadi harganya lebih mahal daripada yang dekat lokasi.

pananjakan bromo

Naik ke Bromo pukul 3.00 dengan jeep. Yang mengemudi masih anak-anak tapi lincah. Demi dapat tempat parkir yang gak jauh dari penanjakan. Tiba di view point 1 (penanjakan bromo) sekitar pukul 3.30 wib. Perjalanannya tidak terlalu melelahkan karena jalan yang sangat mulus, jalan aspal dan tidak begitu jauh karena dapat tempat parkir yang dekat. Terima kasih buat sopir jeep-nya yang udah cariin tempat deket dengan penanjakan. Di view point 1 ini sudah banyak orang yang berkumpul menunggu sunrise dan melihat bintang-bintang yang indah. Sayangnya, kamera yang kubawa kamera poket jadi tidak bisa untuk membidik bintang-bintang. Yang datang tidak hanya wisatawan lokal, tapi banyak juga wisatawan luar negeri.

detik detik menjelang Sunrise

Momen-momen terbitnya sang surya sekitar pukul 4.00 dan wisatawan langsung berlomba-lomba untuk tak melewatkan kesempatan itu. Aku hanya berdiri mencoba menikmati dan mengagumi bumi tercinta. Subhanallah...!!! ^^ sebenarnya pengen banget bisa ambil gambar dengan kamera yang lebih bagus.

siluet pagi

mejeng sebelum ke kawah Bromo

Pukul 05.30 setelah terbit matahari, kami mulai turun dari penanjakan, menyempatkan membeli bakso untuk menghangatkan tubuh. Di Bromo ini banyak penjual yang menawarkan perlengkapan seperti sarung tangan, syal, topi, ataupun jasa sewa jaket mulai 10-35rb. Untuk souvenir bisa membeli kaos bromo seharga 20-25rb/kaos, tapi kemarin aku dapat 8 kaos dengan harga 150rb ^^. Selain kaos juga ada bunga edelweis yang ditawarkan sekitar 15-20rb dan sangat cantik bentuknya. Pengen beli, tapi karena gak ada temannya kuurungkan membeli. Untuk makanan, ada banyak makanan yang bisa menghangatkan badan mulai dari bakso, jagung bakar, teh, kopi, dan lain-lain. Harganya juga tidak terlalu mahal.

mejeng dengan jeep

Pukul 06.00 menuju tempat kedua, Kawah Bromo. Pemandangan di sekitar kawah bromo ini sangat bagus. Jadi sebelum ke sana mejeng dulu. Matahari sudah mulai terasa, walopun hawa dingin masih tetap belum beranjak. Setelah puas berfoto-foto, jeep melaju ke kawah Bromo. Untuk menuju kawah Bromo ini harus berjalan kaki sejauh 2,5km dan mendaki sebanyak 245 anak tangga atau bisa menggunakan jasa naik kuda sampai dengan sebelum anak tangga seharga 120rb pulang pergi. Ketika berada di kawasan ini jangan lupa kenakan masker karena banyak debu dan bau kotoran kuda. Disini udara sudah mulai hangat, dan sebelum kawah Bromo ada sebuah Pura. Beberapa teman nekat ke kawah dengan jalan kaki, sedang aku memilih untuk beristirahat di Pura sambil menikmati suasana di sekitar. Kebetulan sedang ada ibadah di Pura. Pengen buat motret, tapi kuurungkan karena kupikir tidak begitu baik menjadikan orang yang sedang berkomunikasi dengan Tuhannya sebagai objek wisata.

Bromo, this is me

menuju kawah bromo

kawanan koboi dan kudanya ^^

perjalanan ke kawah bromo

pura, melepas lelah

suasana sekitar kawah dari pura

suasana menuju kawah bromo

 Sambil menunggu beberapa orang yang naik ke kawah, aku dan juga beberapa orang lagi menunggu di Pura sambil melepas lelah. Pukul 09.00 perjalanan dilanjutkan ke Padang Savana atau bukit teletubbies dan dilanjutkan ke Pasir Berbisik. Aku kurang tahu apakah karena sekarang musim kemarau, Padang Savana ini tidak begitu menarik perhatianku. Terlihat kurang hijau, jika kalian tidak ingin kecewa lebih baik hanya mengunjungi Penanjakan Bromo dan Kawah Bromo, tetapi jika kalian hobi foto Padang Savana dan Pasir Berbisik bisa kalian jadikan objek foto yang tidak kalah bagus dari penanjakan bromo dan kawah bromo. Di Padang Savana dan Pasir Berbisik, aku sudah berani melepas jaket, sarung tangan, dan masker karena hangatnya mentari sudah mampu melindungiku dari udara dingin.

Padang Savana

Pasir Berbisik

wisatawan mancanegara yang tidak ingin melewatkan keindahan Bromo

penduduk setempat yang mencoba mengais rejeki

Perjalanan berakhir pukul 10.00 dan dilanjutkan ke Kota Batu. Perjalanan dari Bromo-Batu sekitar 3-4jam karena macet di Kota Malang. Setelah makan siang di Soto Ayam Lombok, langsung menuju villa di salah satu Kota Batu. Kota Batu ini juga banyak sekali tempat wisata. Kotanya dingin dan menenangkan. Karena ini adalah tour mahasiswa jadi kami memilih untuk menginap di villa yang jauh lebih murah dibandingkan dengan hotel. Sebenarnya pengen jalan-jalan menikmati Kota Batu, tapi karena sudah lelah perjalanan dari Madiun-Bromo, Bromo-Batu, juga lelah berjalan menikmati wisata Gunung Bromo, akhirnya di Batu hanya sekedar numpang istirahat dan makan malam. Minggu, pukul 09.00 kembali ke Madiun, setelah mampir membeli makanan khas Malang yaitu apel dan keripik.