WEEKEND... KEDUNG PEDUT SEASON


Kedung Pedut
Madiun,
Menahan kantuk yang teramat sangat...
Antara actifed dan coffee yang bekerja tak seirama...
Kebodohan yang disengaja, memaksa jantung berpacu lebih cepat...
Alhamdulillah... I'm still alive... :-D


Well... gegara tadi pagi minum actifed (obat batuk) yang berefek ngantuk berat dan mataku gak bisa diajak bekerja akhirnya selang satu jam memaksakan diri membuat kopi demi menjaga mata tetap terjaga. Meskipun sudah diperingatkan untuk istirahat saja dan jangan minum kopi, tetap saja bandel. Alhasil, jantungku seperti orang yang sedang jatuh cinta. Dag dig dug. Kata temen kantor 'untung kamu masih hidup' hahaha.... Alhamdulillah... 

kabut saat perjalanan menuju lokasi
Kali ini ingin berbagi weekend yang sempat kulewati saat liburan kemarin. Ceritanya agak panjang kenapa memutuskan untuk ke tempat ini. Yups, air terjun Kedung Pedut yang terletak di Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo, Yogyakarta. Air terjun ini disebut juga air terjun dua warna, karena warna airnya yang hijau tosca dan agak kebiru-biruan. Terkadang berwarna jernih dan hijau tosca. Dari instagram, foto-fotonya sangat menarik dan bagus. Banyak yang bilang bukan hasil editan. Meskipun belum tahu lokasi tepatnya, melajulah bertujuh dengan sepeda motor menuju lokasi. Jalanan agak macet karena memang sedang libur lebaran, salah satu keuntungan naik motor adalah bisa selip sana selip sini dan sampai tujuan lebih cepat. Gila memang, tapi kalau naik mobil, gak yakin sampai lokasi deh. Tips saat liburan adalah, jangan berlibur disaat musim liburan. 

air terjun w/ aning
Air terjun Kedung Pedut ini lokasinya masih di atas lokasi wisata Kalibiru. Saat melewati Kalibiru, terjebak macet karena antrian kendaraan roda empat yang begitu banyak. Disinilah keuntungan naik sepeda motor. Dari Kalibiru sekitar 5 km melewati jalan yang masih berbatu dan alami. Naik ke puncak gunung, dengan pemandangan yang benar-benar masih alami. Saat mendaki dari Kalibiru, personel tinggal 4 orang, karena yang tiga orang menyerah berhenti di Kalibiru saja. Sempat agak khawatir juga kalau kehabisan bensin di tengah jalan mengingat lokasi yang tidak kunjung terlihat sedangkan bensin sudah di tanda merah.

pemandangan dari tempat flying fox
jembatan bambu
Sesampainya di Kedung Pedut, cukup ramai pengunjung. Parkir kendaraan seharga Rp3.000,-/motor dan tiket masuk seharga Rp10.000,-/orang. Untuk sampai di air terjun ini, kita harus berjalan kurang lebih 10-15 menit dari lokasi parkir. Jalan yang masih sangat alami, dengan pemandangan yang benar-benar masih alami. Disini menyediakan beberapa fasilitas seperti musholla, tempat ganti, kamar mandi, warung makan, juga ada permainan flying fox. Untuk bisa bermain flying fox, kita hanya cukup membayar Rp15.000,-/orang. Ada fotografer yang siap memotret aksi kita saat bermain flying fox dengan tarif Rp5.000,- per file. Permainan ini sebenarnya sangat asyik karena dilakukan di atas air terjun, jadi memang sedikit ekstrem. Aku sendiri tidak mencobanya karena perjalanan yang terlalu jauh dan capek membuatku tidak bersemangat untuk mencobanya, sudah terlalu lelah di jalan. Banyak pengunjung yang mencoba permainan ini, dari anak-anak hingga dewasa.

jembatan bambu dan bermain air
gubuk istirahat
salah satu pengunjung bermain flying fox
Air terjun Kedung Pedut memiliki dua tempat yang bisa digunakan untuk bermain air. Satu berada agak di atas, yang satu berada di bawah. Ketinggian air terjun hanya sekitar 5 meter saja. Saat tiba di lokasi sebenarnya sangat kecewa. Karena yang terlihat dengan foto-foto yang beredar sangat jauh berbeda. Airnya keruh, sehingga tidak tampak dua warna. Air terjunnya juga tidak deras. Sepertinya aku datang disaat yang tidak tepat karena saat musim kemarau. Disini aku hanya bermain air saja, terasa seperti bermain di sungai dekat rumah. Banyak jembatan bambu di lokasi ini yang menambah kesan alami. Airnya yang tidak terlalu deras membuatku bebas bermain air. Selain itu, batu-batu yang ada juga tidak licin. Ketika temanku sedang mencoba permainan flying fox, aku iseng menjelajah lokasi Kedung Pedut ini hingga turun ke bawah. Alhasil, aku tersesat. Memang ada petunjuk jalan keluar, aku mengikutinya. Kupikir akan bisa kembali ke tempat dimana teman-temanku bermain flying fox, ternyata tidak. Jalan keluar yang kulewati benar-benar arah jalan keluar dari lokasi Kedung Pedut. Sempat ngos-ngosan karena jalan yang menanjak, berhenti sebentar di warung makan membeli air minum. Setelah itu melanjutkan kembali berjalan mengikuti petunjuk arah jalan keluar, dan sampailah di pintu keluar dekat tempat parkir. Karena malas untuk masuk kembali, akhirnya hanya menunggu di tempat parkir hingga teman-temanku selesai bermain flying fox
jalan setapak dan warung makan
perjalanan pulang
Sebenarnya wisata ini tidaklah buruk. Kalian akan menikmati perjalanan luar biasa yang cukup jauh dan melelahkan. Disinilah kita akan bersyukur tinggal di tempat yang mudah dijangkau. Jika kalian ingin mencoba wisata ini, sebaiknya pilih waktu yang tepat, yaitu saat musim hujan tapi jangan saat hujan. Sehingga kalian bisa menikmati air terjun dengan dua warna yang indah. Tak lupa isi BBM kalian sepenuh mungkin, karena ketika kalian sudah berada di tengah perjalanan yang menanjak dan menurun, sulit mencari BBM. Siapkan pakaian ganti jika kalian ingin berbasah-basahan di air terjun, tak lupa siapkan fisik yang prima untuk menempuh perjalanan ke lokasi ini. Di sini, banyak pemandu wisata yang ramah dan siap membantu kalian dengan cuma-cuma. Menunjukkan spot yang bagus untuk berfoto, menjawab pertanyaan-pertanyaan kalian tentang air terjun Kedung Pedut, maupun membantu kalian untuk naik dan turun ke air terjun serta siap menolong jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Bagi kalian yang suka dengan petualangan, kalian wajib mencoba ke sini. 
Last... Happy Weekend.... ^_^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FRIENDSHIP

SUBHANALLAH.., AKU MENCINTAINYA,,,

TEROR HANTU