WEEKEND... KULINER MALANG SEASON
Menyambut senin dengan bismillah...
Tak ada hal yang lebih indah dari bersyukur pagi ini...
Terima kasih Allah swt....
Hari ini free... meskipun sebenarnya juga tidak ada kata 'free' dalam bekerja. Tapi tak apalah meliburkan diri sejenak, bermalas-malasan... Ini adalah penyakit, yang belum sembuh hingga sekarang... penyakit malas. Oke, tidak sedang ingin membahas penyakit malas yang menjangkitiku sejak dulu, tapi sedang ingin membahas makanan saja.
Bakso Bakar Pahlawantrip |
Bicara soal kuliner tidak akan ada habisnya. Dimanapun selalu bisa kita temukan makanan yang enak. Apalagi kota Malang parijs van oost-java, kuliner tidak akan ada habisnya. Ini liburanku awal bulan Agustus lalu. Tepatnya tanggal 6 Agustus, saat ada undangan pernikahan temanku di Malang. Terlalu banyak tempat kuliner yang ingin kukunjungi sebenarnya, tapi karena waktunya yang terbatas membuatku hanya mampu mengunjungi beberapa saja. Pertama adalah Bakso Bakar Pahlawantrip, Jalan Pahlawantrip No. 1, seberang Monumen Pahlawantrip. Kota Malang terkenal dengan baksonya, sambil hujan-hujanan tengah malam nekat ke tempat ini. Tempatnya lumayan asyik buat nongkrong. Banyak anak muda hingga orang dewasa yang nongkrong di sini. Menu yang ditawarkan cukup beragam, tidak hanya bakso bakar saja, tetapi juga ada menu lain seperti tempe/tahu penyet, ayam goreng/bakar, pangsit mie, juga gorengan/topping penambah bakso. Bakso bakar ada 3 rasa, manis, pedas, dan extra pedas. Tentu saja aku pesan yang manis, karena dulu pernah makan Bakso Bakar Pak Man (Malang juga) yang pedasnya bikin aku nangis, tapi enak. Untuk topping aku memilih pangsit. Penyajian bakso bakarnya dengan kuah. Untuk rasa, aku memberi nilai 7/10 di lidahku tidak begitu maknyuss, beda lidah beda selera. Harganya Rp15.000,-/porsi isi 5biji.
![]() |
nasi goreng lombok ijo 'Hot Cui Mie' |
Setelah menghangatkan badan di Bakso Bakar Pahlawantrip, melanjutkan kuliner ke Hot Cui Mie di Olympic Garden Mall, Jalan Kawi Atas. Dulu pernah ke sini juga, waktu ada tugas kantor di Malang, dan ditraktir sama teman kantor yang sudah pindah ke Malang. Kali ini tidak memesan Hot Cui Mie, karena temenku bilang nasi goreng lombok ijo-nya enak, akhirnya memesan itu saja. Pertama kali ke sini, aku memesan cui mie bakso. Rasa cui mie baksonya kukasih nilai 8/10. Sedangkan untuk nasi goreng lombok ijonya enak walaupun pedas, aku yang tidak suka pedas berani memberi nilai 9/10. Entah karena lapar atau emang doyan. Pilihan makanan dan minuman yang ditawarkan juga banyak pilihan. Untuk harga, nasi goreng lombok ijo Rp28.000,-/porsi.
Bakso President |
Esoknya, kembali mencari sarapan di Malang. Awalnya ingin ke Soto Geprak Mbah Djo di jalan Letjend S. Parman, setelah mencari cukup lama tidak ketemu dan tanya ke beberapa orang mereka tidak tahu (ternyata sudah tutup dan pindah lokasi), akhirnya memutuskan untuk ke Bakso President saja. Bakso President ini lokasinya di pinggir rel kereta api, di Jalan Batanghari No. 5. Tempatnya bersih, nyaman, dan luas dengan warna merah mendominasi, aku suka warna merah. Disini hanya menyediakan bakso saja untuk makanannya. Aku memesan bakso bakar seharga Rp12.000,-/tusuk isi 4bakso, sedangkan untuk bakso kuahnya aku pesan 2 bakso halus Rp2.500,-/biji, 3 bakso goreng Rp3.000,-/biji, dan 1 pangsit goreng Rp3.000,-/biji. Untuk rasa, bakso bakarnya seperti rasa sate, manisnya enak dan ditambah sambal menjadi lebih enak. Aku lebih suka rasa bakso bakar di sini daripada di Bakso Bakar Pahlawantrip jadi kukasih nilai 8/10. Bakso di Kota Malang ini memang memiliki citarasa yang berbeda dengan bakso lainnya. Meskipun aku lebih suka rasa bakso solo maupun bakso wonogiri, tapi selalu ada rasa berbeda yang bisa dinikmati ketika lidah kita mau mencoba dan merasakannya.
![]() |
es krim 'Toko Oen' |
Setelah selesai di Bakso President, mencari yang dingin-dingin di Toko Oen, Jalan Pemuda No. 52 dekat Gramedia Malang, atau alun-alun Malang. Toko Oen ini menyediakan banyak makanan dan minuman juga, tapi aku hanya mencoba es krimnya saja. Katanya sih, jangan bilang pernah ke Malang kalau belum makan es krim Toko Oen. Bangunannya masih sangat kentara peninggalan Belanda, daftar menu juga ditulis dalam 3 bahasa yaitu Belanda, Inggris, dan Indonesia. Ada satu pelayan yang mencuri perhatian, bukan karena tampan tapi karena penampilan kumisnya yang melintang seperti Pak Raden. Aku memesan es krim peach melba seharga Rp40.000,-. Untuk rasa cukup mengecewakan mengingat harga dan porsi yang ditawarkan. Aku membayangkan es krim yang lembut dan lumer saat dimulut ala gelato, ternyata tidak. Sangat biasa, hanya 7/10.
Bebek Sinjay |
Setelah itu, mencari makan siang di Bebek Sinjay, Jalan Perusahaan No. 16 Karanglo. Untuk ke tempat ini cukup jauh dari Kota Malang. Sebenarnya bebek sinjay ini adalah makanan khas Madura. Disini, aku hanya take away. Bebek Sinjay ini khas dengan sambal pencit (mangga muda). Harganya juga terjangkau Rp23.000,-/porsi. Untuk rasa menurutku 8/10. Setelah membeli Bebek Sinjay untuk makan siang di perjalanan, sebelum kembali ke hotel dan check out, membeli oleh-oleh dulu di Strudel Malang, Jalan Soekarno Hatta Mojolangu Malang. Aku membeli rasa banana-choco dan mixfruit. Harganya Rp45.000,-/strudel. Strudel terbuat dari pastry yang dalamnya diisi buah-buahan (mixfruit), atau coklat dan pisang (banana-choco). Selain dua rasa itu, juga ada strudel strawberi, apel, mangga, durian, keju, jeruk, nanas, maupun kurma.
![]() |
the gengs |
Itu beberapa kuliner yang sempat kucoba di Malang. Malang memang tidak pernah habis untuk dikunjungi, selain tempat wisatanya yang banyak, makanannya juga banyaaaaaaak...... Selalu bersyukur dengan apa yang diberikan Tuhan kepada kita, tak perlu mencaci makanan jika tidak suka, hanya perlu berterima kasih atas makanan yang masih bisa kita santap bersama orang-orang yang luar biasa. Kapan-kapan review tempat wisatanya, semoga tidak lupa. Kapan ke Malang? Masih pengen makan lagi... ^_^
Last, Happy Weekend.... eh Happy Monday....
Komentar
Posting Komentar