TUESDAY'S CORNER
![]() |
pic from jpnn.com |
Menahan kantuk selepas makan siang....
Ditemani secangkir kopi....
Menulis itu candu...
Hanya ingin ngoceh....
Pilkada. Sebentar lagi akan ada pilkada. Entah latah atau memang paham banyak orang-orang disekitarku yang jadi pengamat politik dadakan. Aku sendiri tidak terlalu mengerti tentang politik. Seperti halnya pilkada sebelum-sebelumnya, banyak isu yang berhembus, banyak masalah kecil menjadi besar, banyak kepentingan, banyak kabar beredar tanpa kuketahui kebenarannya. Pro-kontra saling hujat satu sama lain. Teman jadi lawan, lawan jadi kawan. Separah itukah? entahlah, aku tidak paham. Aku hanya tahu bahwa dalam politik banyak kepentingan, dalam politik susah untuk benar-benar bersih. Tak sedikit rasa respect-ku menghilang kepada seseorang karena dia terjun ke dunia politik. Aku kadang berpikir, untuk apa kita masuk ke dunia yang penuh masalah seperti itu, berat sekali pertanggungjawabannya. Yups, tanggung jawab yang besar sekali,bukan semata-mata di dunia ini tapi juga di akhirat. Tentu saja, saya percaya pada hari akhir nanti, saya seorang muslim.
Lalu, jika saya sebagai seorang muslim mengaku beriman pada Allah swt, kenapa saya masa bodoh dengan masalah politik ini? Ya,inilah kesalahan saya. Bukankah sebagai seorang muslim saya harus peduli. Jika kita masa bodoh dan tidak peduli, lalu bagaimana kita akan menjawab pertanyaan Allah swt di akhirat nanti? Akhirnya, saya merubah pandangan saya tentang politik. Tentang orang-orang yang terjun ke dunia politik. Saya mendukung orang-orang baik yang terjun ke dunia politik. Saya mendoakan mereka, semoga mereka tetap istiqomah di jalan Allah swt. Semoga mereka amanah dengan jabatan mereka, semoga mereka selalu dijaga Allah swt dari hal-hal tidak baik, dan semoga kami dihindarkan dari para pemimpin yang dzalim. Kesenangan di dunia ini tidaklah seberapa, jangan sampai kita terlena. Mungkin, saya harus lebih sering membaca dan melihat kinerja para pemimpin kita, harus lebih bisa berpikir positif lagi dan lagi. Melihat kebaikan-kebaikan pada diri mereka dan berdoa agar mereka terhindar dari hal-hal tidak baik, dihindarkan dari penyakit hati.
Beberapa waktu lalu, saya membeli komik tentang perjalanan Rasulullah saw. Saya menangis membacanya, meskipun komik itu sangat singkat, tapi saya seolah terbawa dalam kharisma Rasulullah saw. Saya lalu merindukan pemimpin seperti Rasulullah saw. Sosok yang begitu jujur, amanah, memiliki tutur kata yang indah, bijaksana, mengayomi siapa saja bahkan terhadap orang-orang yang membenci beliau, dan juga memiliki sahabat-sahabat yang begitu setia. Tentu saja, kita akan memiliki sahabat-sahabat yang baik dan setia jika kita juga mampu bersikap baik dan setia. Bukankah manusia dihormati bukan karena pangkat, jabatan, maupun hartanya? Tetapi karena perilakunya. Orang-orang di sekitar kita adalah cermin dari siapa diri kita. Akhirnya, saya merubah pendapat saya. Kita harus ikut serta dalam masalah politik. Kita harus peduli. Kalau bukan kita, siapa lagi? Masa depan bangsa ini adalah tanggung jawab kita bersama. Caranya? Kita dukung pilkada ini, gunakan hak pilih kita sebaik mungkin, tentukan pilihan kita dengan sebaik-baiknya. Sebelum memilih, ada baiknya kita membaca banyak literatur, opini, maupun melihat bukti nyata kehidupan calon pemimpin kita. Buat daftar prioritas apa yang kita utamakan dari seorang pemimpin. Beri checklist pada setiap nama calon pemimpin kita, siapa yang paling banyak memenuhi kriteria kita. Dan tentu saja, jangan hanya mencari info dari satu sumber saja. Jangan pernah menggadaikan masa depan kita di dunia ini dan di akhirat nanti hanya untuk kesenangan yang tidak seberapa. Kita yang memilih, kita yang bertanggung jawab dunia dan akhirat atas pilihan kita. Sudah saatnya kita menjadi bangsa yang cerdas. Dan siapapun yang nantinya terpilih, kita harus mampu memberikan dukungan terbaik kita untuk pemerintahan yang lebih baik. Bismillahhirrahmaanirrahiim....
"Ya Rabb... berikan kepada kami pemimpin yang amanah, yang membawa kami pada kebaikan. Lindungi para pemimpin kami, teguhkan hati mereka untuk tetap berada di jalan-Mu, dan teguhkan hati kami untuk mampu mengikutinya dan mendukung kebaikan pada pemimpin kami. Aamiin"
Komentar
Posting Komentar