SPEAKING

slamdunk pic from jurnalotaku.com
Madiun,
Ramadhan kelima


Tidak terasa telah memasuki hari kelima bulan Ramadhan. Semoga kita selalu diberi keberkahan. Setelah kemarin menulis tentang 'listening' kali ini iseng saja ingin melanjutkan tulisan kemarin. Jadi, selain listening, masih ada 3 skill yang harus kita kembangkan menurut AKB Muhammad Nuh dalam seminarnya beberapa waktu lalu pada saat Diklat Penyegaran TIK, yaitu speaking, reading, dan writing. Aku tertarik dengan apa yang beliau sampaikan tentang pengembangan 4 skill ini. Tetapi di luar apa yang beliau sampaikan, entah kenapa aku menjadi terinspirasi untuk menulis tentang 4 skill ini dengan sudut pandangku.

Speaking. Berbicara tidaklah secara otomatis dapat kita lakukan saat kita lahir. Kita belajar berbicara sejak kecil, bahkan hingga sekarangpun kita masih belajar berbicara. Menyampaikan apa yang ingin kita sampaikan agar bisa dipahami oleh orang lain tidaklah mudah. Dalam berbicara, kita harus bisa memilih kata yang bisa dipahami lawan bicara kita atau pendengar kita. Mengetahui siapa lawan bicara kita, adalah salah satu hal penting yang harus kita lakukan sebelum berbicara. Berbicara kepada anak sekolah dasar tentu saja berbeda dengan berbicara kepada seorang profesor. Pemilihan kata-kata, perumpamaan yang kita buat, bahkan nada bicara kita juga berbeda. Itulah sebabnya, kita harus mengenali siapa lawan bicara kita. Demikian juga dalam kehidupan sehari-hari. Kita tidak bisa sembarangan berbicara tanpa mengenal lawan bicara kita. Kita harus mencari tahu, apakah lawan bicara kita sedang dalam mood yang baik atau tidak, tipe orang yang suka bercanda atau serius. Selain itu, apabila kita ingin ucapan kita dapat dipahami dengan baik, kita juga harus melakukan pendekatan dengan cara yang bisa diterima lawan bicara kita. Mengenali hal-hal apa yang disukai maupun tidak disukai lawan bicara kita, memilih kosakata yang tepat, dan situasi yang tepat.

Menyampaikan apa yang ada dipikiran kita bukanlah sesuatu yang buruk, tetapi jika kita menyampaikannya dengan cara yang salah, bukannya dapat dimengerti maksud kita, tetapi justru akan berakhir dengan hal yang tidak baik. Karena orang lain tidak bisa membaca pikiran dan hati kita, itu sebabnya berbicara adalah salah satu cara terbaik untuk menyampaikan apa yang kita inginkan kepada orang lain. Berbicara adalah salah satu jembatan kita untuk terhubung dengan orang lain. Pernah melihat salah satu games show di salah satu stasiun televisi swasta RCTI? Kalau tidak salah nama acara tersebut adalah 'Baper' yang merupakan akronim dari Banyak Permainan. Dalam acara tersebut ada permainan dimana pembawa acara akan menyampaikan kata atau kalimat kepada salah satu peserta games. Orang tersebut akan menyampaikan kalimat itu kepada anggota timnya tidak dengan berbicara, tetapi bisa dengan gambar atau peragaan gaya. Tugas anggota timnya adalah menebak kata atau kalimat apa yang dimaksud. Permainan ini sangat seru, aku sendiri suka melihat acara ini saat waktu senggang kala weekend. Disini, kita bisa melihat bahwa hampir 70% kata atau kalimat yang dimaksud tidak dijawab dengan benar. Kita bisa melihat, bahwa berbicara adalah salah satu komunikasi terbaik untuk menyampaikan maksud kita kepada orang lain. Itulah sebabnya, mari kita terus belajar untuk berbicara. Melatih kemampuan berbicara kita baik di depan umum maupun secara personal dengan orang lain. Banyak berdiskusi dengan orang-orang disekitar kita. Orang lain tidak harus sependapat dengan kita, tapi setidaknya buatlah orang lain mampu memahami pendapat kita dengan berbicara. Berbicaralah yang baik. Happy Ramadhan....   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INTROVER

WEEKEND... ALUN-ALUN KOTA MADIUN SEASON

WEEKDAYS.... CANDI SADON PART