BAJU (lagi...., sebegitu pentingnyakah sebuah penampilan)


Nyempetin nge-blog ditengah deadline yang tidak perikemanusiaan (hehehe, lebay dech). sepertinya minggu kemarin memang minggu tenangku, sekarang setelah mr. boss datang dari Malang, lagi-lagi kerjaan menunggu... dan nggak perikemanusiaannya, cuman dikasih waktu sampai jumat ini.., :P ya sudahlah, kerjakan saja apa adanya... dibantu senior dikantor, mengerjakan rekap yang aku sendiri sebenarnya sudah terlalu bosan melihatnya (xixixi,:P)
sebenarnya bukan itu yang pengen ku-share disini. Tapi sebuah sms singkat (ya iyalah singkat, namanya juga sms bukan lms~long message service) antara aku dan temen lamaku. Yups, temen lama yang sudah lama tidak kujalin silaturahmi. Malam ahad insomnia karena sabtu siang kebanyakan tidur. Dirumah nggak ada temen, kakak2ku keluar dan mami dah tidur nemenin si kecil kiki. Sms sambil memanfaatkan gratisan (hahaha, kebiasaan suka gratisan). Mengirim sms yang sama menanyakan kabar pada beberapa teman2 lama. Beberapa membalas, dan beberapa tidak. Hingga akhirnya sampai ngelantur kemana-mana. sms dengan salah satu sahabatku (seneng juga denger dia sekarang dah nerusin S2-nya, huaaaa... aku pengen tapi kok ya kuliah aja males...)
--------
kawan : (setelah beberapa sms) oya, sekarang si fulanah kalo ngomong dah pake ane-ane ya
pooh : iya, sejak dia masuk kuliah di xxx university memang jadi lebih alim (semoga tidak termasuk ghibah)
kawan : mang si fulanah masuk PKS atau jemaah apa,?
pooh : (sedikit kaget) emmm..., kurang tw... mungkin memang dia dah lebih baik sekarang
----------
well..., mendadak terkejut juga,... aku tw si fulanah memang sekarang jilbaber dibanding waktu SMA dulu. Dan, aku juga tak sedikitpun pernah berpikir apa-apa tentang dia. Dia masih sama seperti dulu dimataku, selain kulihat dia memang lebih agamis dari sisi pakaian (dan kuharap hatinya pun juga). Tapi pertanyaan tentang dia masuk jemaah apa,? membuat sedikit terkejut... haruskah seseorang yang berubah dari seorang biasa menjadi seorang jilbaber harus masuk sebuah jemaah,? ku pikir tidak. Itu adalah pilihan. Yang membuatku terkejut bukan pertanyaannya sebenarnya, tapi bagaimana bisa sahabatku yang ku kenal dia juga memakai jilbab berpikir seperti itu terhadap sahabatnya yang hijrah lebih baik. Aku tak pernah ambil pusing dengan masalah pakaian. Aku tak pernah melihat sebelah mata terhadap orang yang memilih menutup auratnya rapat2 sampai bercadar,ataupun terhadap seorang yang memilih mengumbar auratnya. Ku pikir itu sama saja, dan bukan jaminan seseorang baik atau buruk. Walau ku akui dulu aku sempat berpikir buruk dengan mengatakan "lebih baik nggak usah berjilbab kalau kelakuannya masih seperti seorang penjahat". Maaf, aku salah... tapi sekarang, ku pikir jilbab bukan jaminan seseorang menjadi pribadi yang baik, tapi setidaknya dengan berjilbab telah mengurangi satu dosa kita. Setidaknya dengan berjilbab, telah menambah satu kebaikan. Dan, belum tentu orang yang tidak berjilbab tidak baik. Belum tentu yang tidak berjilbab lebih buruk. Seseorang yang tidak berjilbab bisa saja ibadahnya lebih tekun dari yang berjilbab. Bisa saja, orang yang berjlbab karena dia tidak tahu hukum menutup aurat itu seperti apa. Tapi lepas dari itu semua, aku hanya percaya bahwa dosa, pahala bukan manusia yang menetukan, tetapi hanya Allah swt yang berhak menentukan.



"Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung" (Q.S An-Nuur : 31)

Komentar

  1. ya penampilan bukan segalanya...
    tidak bisa menjamin kepribadian seseorang, dan untuk pernyataanmu setidaknya dg berjilbab akan mengurangi satu dosa aku setuju...hehehe

    BalasHapus
  2. tks sweety...., just opinion...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

INTROVER

WEEKEND... ALUN-ALUN KOTA MADIUN SEASON

WEEKDAYS.... CANDI SADON PART