LEMBAH BERBISIK

Ramadhan keduabelas,

Madiun, 10.25 wib
Agustus 12, 2011

Part. 1

Laki-laki itu masih bergelut dengan selimutnya. Udara lembah yang dingin membuat laki-laki itu malas beranjak dari kehangatan yang ditawarkan sang selimut.
"bapak, bapak... bangun pak,,," anak laki-laki usia 4tahun menggoyang-goyangkan tubuh sang lelaki yang tak bergeming sedikitpun.
"bapak... banguuun,,," sang anak menarik selimut dari laki-laki itu.

"apa-apaan sih kamu, bocah tak tahu sopan santun..." lelaki itu marah. Mimik sang anak berubah, matanya mengecil menahan air matanya keluar.
"pergi sana ke mamak kamu, jangan suka mengganggu orang tua"

bocah itu berlari keluar dari rumah bambunya..., di luar dilihatnya sang mamak sedang bersiap ke kebun strawberi. Bukan, bukan kebun miliknya... dia hanya bekerja di sana yang memetik dan merawat strawberry bersama puluhan buruh tani lainnya.
"mamak... mamak,,, aku ikut mamak saja" bocah itu merengek. Sang mamak yang terlihat jauh lebih tua dari usianya dengan sabar mendekati anaknya.

"mamak mw kerja nak... Idan di rumah saja sama bapak ya,"
"gak mw... nanti Bapak marah" Idan, bocah itu berkeras. Mamak menghela nafas, wajahnya datar. Dia tahu meninggalkan anak semata wayangnya di rumah bersama lelaki itu tak akan mengurangi beban pekerjaannya.

"tapi Idan jangan nakal ya" sang bocah mengangguk, dan dengan lembut mamak-anak itu bergandengan tangan. Menuruni lembah dengan celotehan anak-anak sang bocah dan senyum kesabaran mamak. Idan, bocah 4tahun itu adalah satu-satunya harta mamak. Setelah menikah selama 8tahun Tuhan baru memberi kepercayaan dengan menitipkan Idan padanya.
Apalagi sejak suaminya di PHK dari tempat dia bekerja, suaminya yang dulu sangat dia banggakan berubah drastis menjadi laki-laki pemalas. Kerjanya hanya makan, tidur, minta uang, nongkrong main gaple, bahkan sejak Idan dalam kandungan hingga sebesar ini saja tak sedikitpun dia bersikap layaknya seorang bapak. Sebenarnya mamak kasian pada Idan, diusianya yang masih kanak-kanak seharusnya dia bermanja-manja pada bapaknya. Tapi yang terjadi, tak sedikitpun bapaknya mw dekat dengan Idan.

"mak... kenapa bapak gak mw ku ajak main ya,?" suara polos Idan membuyarkan lamunan mamak.
"bapak capek mungkin Dan," mamak perlahan menuntun Idan melewati saluran air, di depan mereka kebun strawberi sudah nampak. Ranumnya strawberi yang siap dipetik sepertinya menjadi daya tarik tersendiri buat Idan.
"mak... aku boleh petik satu ya mak,,, boleh ya..." Idan berjingkat-jingkat antusias.
"tadi kan mamak udah bilang jangan nakal" mamak berkata lembut.
"tapi mak,,, satuuuuuuu aja" Idan memberi penekanan kecil yang membuatnya tampak sangat menggemaskan.
"nanti mamak mintakan satu sama Pak Darsi, tapi Idan jangan bermain di kebun ya"mamak memberi opsi, dan wajah Idan berubah cemberut. Dia ingin sekali memetik strawberi.

mamak membetulkan letak capingnya, dia bersiap memetik strawberi yang terlihat sangat menggoda.
"Idan tunggu di sini ya, jangan pergi jauh-jauh" Idan mengangguk, duduk di angkringan bambu yang memang dibuat untuk tempat istirahat para buruh tani itu. Mamak sesekali mengawasi Idan, bagaimanapun juga Idan masih kanak-kanak.

Idan memainkan batu-batu kecil dan apa saja yang bisa dia mainkan. Melihat mamak memetik strawberi adalah hal yang biasa dia lakukan. Idan sering ikut mamak bekerja, kalaupun dia ditinggal di rumah biasanya mak Asih yang menjaganya bukan bapak. Bersama bapak hanya akan membuat Idan sering kena marah.

Sesekali Idan berbicara dengan capung dan hewan-hewan kecil yang ada. Mereka memang diam saja, tapi Idan percaya hewan-hewan itu bisa mendengarnya dan bermain bersamanya.
pagi itu, lagi-lagi Idan bermain bersama alam... dan tumbuh bersama alam, bersama sejuknya udara lembah ini.

..... part. 2 Pooh Corner: LEMBAH BERBISIK

*disela-sela kepenatan menghadapi satker,
insyaallah hari ini aku puasa.... ^^ puasa dari amarah dan penyakit hati lainnya,,,
semoga tulisan ini selesai walaupun tidak tahu arah dan tujuannya :P

Komentar

  1. bagus ta, lanjutkan!!!!

    daripada tidur mending nulis...

    BalasHapus
  2. wkwkwk...., betuuuul... mending nulis daripada marah2 ma satker :P

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

INTROVER

WEEKEND... ALUN-ALUN KOTA MADIUN SEASON

WEEKDAYS.... CANDI SADON PART