UNTITLED
Madiun,
Menjelang Makan Siang
Dear Pooh,
Apa yang akan aku tulis hari ini? Blank.... meski otak ini terus bekerja siang dan malam. Entah apa yang dikerjakan otak ini. Ah... menyebalkan...!!!
Mungkin aku memang orang yang mampu bersikap manis dalam segala situasi..., meskipun aku bukan orang yang pintar merangkai kata untuk menyenangkan orang lain. Sedikit melenceng dari sifat asliku yang masa bodoh dan tak peduli dengan sikap sekitarku.
Beberapa hari terakhir terjadi sedikit konflik di kontrakan. Konflik yang bagiku terlalu kekanak-kanakan untuk usia mereka.
Dimulai jumat sore, dimana waktu paling membahagiakan bagi perantau seperti kami. Jam kantor yang berakhir jam17.00 tepat biasanya jam16.00 sudah sepi karena pegawai pulang duluan untuk persiapan packing pulang ke kampung halaman. Sayangnya, jumat itu aku tak melakukan hal yang sama. Mabok di kamar...!!!! awalnya pulang dari acara validasi di salah satu kemenag tak terasa apa-apa hingga aku duduk dan menjatuhkan kepalaku dibantal huhucat, mendadak serasa melayang di kantor. Alhasil, mencoba bertahan di kantor hingga pukul 1/2 2 siang. Balik kontrakan dan masih merasakan efek luar biasa. Bongkar2 kotak obat, dan memang tak pernah menyediakan obat sakit kepala karena jarang sakit kepala. Akhirnya nekat minum antangin tablet meskipun tak ada hubungannya dengan sakit kepala. Alhasil, setelah minum tuh obat... perutku yang emang mual karena sakit kepala berinteraksi. Jadilah mabok semabok-maboknya. Beberapa kali ke kamar mandi mengeluarkan semua isi perut, mabok... setiap tidur kepala pusing dan mual. Jam2 dapet sms dari salah satu satpam kantor 'mbak... ada satker mencari mbak Ita' aduh, sepertinya aku gak bisa balik kantor sekarang 'suruh datang hari senin saja... tks' reply. Dan entah gimana caranya setelah mabok-mabokan aku bisa tertidur pulas.
Jam16.40 membuka mata dengan setengah terkejut akibat penampakan hitam-hitam di depan mata, ternyata BT yang sudah siap dengan kostum hitam-hitamnya untuk mudik.
"dek, sorry ganggu... bisa pinjem jas hujan yang biru?"
"eh... iya,,, dibawah... di plastik hitam kugantung digarasi" setengah sadar dari tidur pulasku.
"gak balik kantor?" BT menanyakan
"kagak. tadi aku mabok, gak enak badan" seraya BT meraba dahiku.
dengan setengah sadar kuantar duoble B, BT dan BL sampe pagar. sekaligus menutup pagar. Balik ke lantai dua, kulihat jam winnie the pooh-ku menunjukkan pukul 16.50
cepat-cepat aku ambil wudlu dan sholat ashar, ternyata aku ketiduran cukup lama.
Pukul 7malam, jadwal yang seharusnya aku ngampus hari ini batal lagi untuk kesekian kalinya karena dua alasan, sakit dan hujan.
setengah mengumpulkan kekuatan akibat sisa mabok tadi sore, mendengar nokia1616-ku meraung-raung padahal baru ku-charger aku menenangkannya agar tak meraung. Dilayar tertera "BL new"
"ya... B,,,"
"dek, aku minta no. rek-nya bisa? besok aku transfer uang yg kupinjam kemarin"
"ya, nanti aku sms aja ke no BL"
"tadi itu BT marah dek, jadi aku lupa mau kasih uangnya ke dek Ita"
"marah kenapa B,?" ah, pasti hal kecil lagi.
"tadikan aku ngajak pulang jam1/2 4 karena aku blom gosok baju, aku ke ruangan BT. BT-nya masih sibuk rus bilang jam4 aja mbak. Lah aku kan blom gosok baju jadi aku minta tolong Pak Ck buat nganterin aku pulang. Pas nyampe depan kantor, BT lari neriakin aku, gimana sih mbak... aku kan baru beresin laptop, bis itu naik motornya kenceng banget"
"oooo.... ya udah gak pa-pa kok B.., uangnya besok senin juga gak pa-pa"
"eh jangan dek, nanti keburu kupake yang lain. Kasih no. rek ya..."
"oke"
ah... ngapain aku tanya alasan marahnya, toh cuma hal sepele.
--------------
Ahad Sore,
seperti biasa kalo ahad sore BL pasti udah balik ke madiun. Biasanya sih jam1/2 8 udah nyampe, tapi ini gak minta jemput sama sekali. Maju mundur buat tanya minta jemput atau kagak. Akhirnya ngalah juga buat sms.
'BL... balik madiun kapan?' send. Tak lama nokia-ku kembali meraung, padahal gi malas angkat telp makanya aku tadi sms, gak tahunya dijawab telp, ya sudahlah
"ya BL..."
"ini masih lama dek, baru sampai kedunggalar..."
"naik apa?"
"madiun jaya... tadi telat jadi lama gini, masih paron, geneng, barat..."
aku lirik jam, jam1/2 8 alamat bisa mpe jam9-an baru nyampe. Bukan karena jauhnya, tapi karena pasti berpas-pasan dengan kereta eksekutif yang dari Surabaya. Bisa dipastikan mengalah.
"oo... ya udah kalo gitu B..., nanti kalau mau dijemput sms aja"
"kayanya malem dek, nanti aku naik ojek aja..."
"oke" klik. kututup, dan langsung tepar dalam selimut red pooh.
----------
Senin pagi,
piket masak hari ini, bangun pagi... belanja, lalu memasak...
liat BL udah bangun juga.
"semalam sampe jam berapa B?"
"jam9 dek... keretanya lama, banyak yang protes dan marah2... udah bayar mahal tapi lama"
"oooo..." kembali meneruskan mengupas udang.
Menjelang Makan Siang
Dear Pooh,
Apa yang akan aku tulis hari ini? Blank.... meski otak ini terus bekerja siang dan malam. Entah apa yang dikerjakan otak ini. Ah... menyebalkan...!!!
Mungkin aku memang orang yang mampu bersikap manis dalam segala situasi..., meskipun aku bukan orang yang pintar merangkai kata untuk menyenangkan orang lain. Sedikit melenceng dari sifat asliku yang masa bodoh dan tak peduli dengan sikap sekitarku.
Beberapa hari terakhir terjadi sedikit konflik di kontrakan. Konflik yang bagiku terlalu kekanak-kanakan untuk usia mereka.
Dimulai jumat sore, dimana waktu paling membahagiakan bagi perantau seperti kami. Jam kantor yang berakhir jam17.00 tepat biasanya jam16.00 sudah sepi karena pegawai pulang duluan untuk persiapan packing pulang ke kampung halaman. Sayangnya, jumat itu aku tak melakukan hal yang sama. Mabok di kamar...!!!! awalnya pulang dari acara validasi di salah satu kemenag tak terasa apa-apa hingga aku duduk dan menjatuhkan kepalaku dibantal huhucat, mendadak serasa melayang di kantor. Alhasil, mencoba bertahan di kantor hingga pukul 1/2 2 siang. Balik kontrakan dan masih merasakan efek luar biasa. Bongkar2 kotak obat, dan memang tak pernah menyediakan obat sakit kepala karena jarang sakit kepala. Akhirnya nekat minum antangin tablet meskipun tak ada hubungannya dengan sakit kepala. Alhasil, setelah minum tuh obat... perutku yang emang mual karena sakit kepala berinteraksi. Jadilah mabok semabok-maboknya. Beberapa kali ke kamar mandi mengeluarkan semua isi perut, mabok... setiap tidur kepala pusing dan mual. Jam2 dapet sms dari salah satu satpam kantor 'mbak... ada satker mencari mbak Ita' aduh, sepertinya aku gak bisa balik kantor sekarang 'suruh datang hari senin saja... tks' reply. Dan entah gimana caranya setelah mabok-mabokan aku bisa tertidur pulas.
Jam16.40 membuka mata dengan setengah terkejut akibat penampakan hitam-hitam di depan mata, ternyata BT yang sudah siap dengan kostum hitam-hitamnya untuk mudik.
"dek, sorry ganggu... bisa pinjem jas hujan yang biru?"
"eh... iya,,, dibawah... di plastik hitam kugantung digarasi" setengah sadar dari tidur pulasku.
"gak balik kantor?" BT menanyakan
"kagak. tadi aku mabok, gak enak badan" seraya BT meraba dahiku.
dengan setengah sadar kuantar duoble B, BT dan BL sampe pagar. sekaligus menutup pagar. Balik ke lantai dua, kulihat jam winnie the pooh-ku menunjukkan pukul 16.50
cepat-cepat aku ambil wudlu dan sholat ashar, ternyata aku ketiduran cukup lama.
Pukul 7malam, jadwal yang seharusnya aku ngampus hari ini batal lagi untuk kesekian kalinya karena dua alasan, sakit dan hujan.
setengah mengumpulkan kekuatan akibat sisa mabok tadi sore, mendengar nokia1616-ku meraung-raung padahal baru ku-charger aku menenangkannya agar tak meraung. Dilayar tertera "BL new"
"ya... B,,,"
"dek, aku minta no. rek-nya bisa? besok aku transfer uang yg kupinjam kemarin"
"ya, nanti aku sms aja ke no BL"
"tadi itu BT marah dek, jadi aku lupa mau kasih uangnya ke dek Ita"
"marah kenapa B,?" ah, pasti hal kecil lagi.
"tadikan aku ngajak pulang jam1/2 4 karena aku blom gosok baju, aku ke ruangan BT. BT-nya masih sibuk rus bilang jam4 aja mbak. Lah aku kan blom gosok baju jadi aku minta tolong Pak Ck buat nganterin aku pulang. Pas nyampe depan kantor, BT lari neriakin aku, gimana sih mbak... aku kan baru beresin laptop, bis itu naik motornya kenceng banget"
"oooo.... ya udah gak pa-pa kok B.., uangnya besok senin juga gak pa-pa"
"eh jangan dek, nanti keburu kupake yang lain. Kasih no. rek ya..."
"oke"
ah... ngapain aku tanya alasan marahnya, toh cuma hal sepele.
--------------
Ahad Sore,
seperti biasa kalo ahad sore BL pasti udah balik ke madiun. Biasanya sih jam1/2 8 udah nyampe, tapi ini gak minta jemput sama sekali. Maju mundur buat tanya minta jemput atau kagak. Akhirnya ngalah juga buat sms.
'BL... balik madiun kapan?' send. Tak lama nokia-ku kembali meraung, padahal gi malas angkat telp makanya aku tadi sms, gak tahunya dijawab telp, ya sudahlah
"ya BL..."
"ini masih lama dek, baru sampai kedunggalar..."
"naik apa?"
"madiun jaya... tadi telat jadi lama gini, masih paron, geneng, barat..."
aku lirik jam, jam1/2 8 alamat bisa mpe jam9-an baru nyampe. Bukan karena jauhnya, tapi karena pasti berpas-pasan dengan kereta eksekutif yang dari Surabaya. Bisa dipastikan mengalah.
"oo... ya udah kalo gitu B..., nanti kalau mau dijemput sms aja"
"kayanya malem dek, nanti aku naik ojek aja..."
"oke" klik. kututup, dan langsung tepar dalam selimut red pooh.
----------
Senin pagi,
piket masak hari ini, bangun pagi... belanja, lalu memasak...
liat BL udah bangun juga.
"semalam sampe jam berapa B?"
"jam9 dek... keretanya lama, banyak yang protes dan marah2... udah bayar mahal tapi lama"
"oooo..." kembali meneruskan mengupas udang.
Komentar
Posting Komentar