SACRED PROMISE
(Part.1) Madiun,09.50 wib "ketika Tuhan berkehendak" “Maaf Vee...” Laki-laki berkemeja biru itu tampak menunduk, perempuan di depannya hanya mencoba menahan agar tak emosi. Kedua tangan perempuan itu menggenggam kuat angin diatas lututnya, menunduk. Tak ada yang bisa dia lakukan selain merelakan semuanya. “Jangan minta maaf lagi, aku mengerti. Terima kasih untuk selama ini” sret. Perempuan itu dengan sigap berdiri meninggalkan restaurant Jepang tanpa berani menatap laki-laki di depannya. Perasaannya campur aduk. Sekuat tenaga menahan isaknya, bergegas cepat ke parkir dan masuk mazda merah miliknya. Tergugu perlahan, mungkin tak akan ada orang yang memperhatikannya. Sementara itu, laki-laki yang tadi bersamanya masih termangu. Dia juga bahkan tak sanggup menatap perempuan tadi. Dia tak siap, tapi inilah pilihannya. Seminggu yang lalu, “Aku akan menikahimu” Laki-laki berkharisma itu meyakinkan seorang gadis berkerudung biru lembut. Gadis itu tampak terkejut. “tid...