Percaya dengan Alhamdulillah

www.atriahotelserpong.com
Lapar...
Seharian perut ini baru terisi sepotong roti dan sebotol air mineral. Apa boleh dikata, uang di dompet hanya tersisa beberapa lembar ribuan. Tidak akan cukup untuk beli makan. Kutatap keluar jendela kamar hotel ini, kuperhatikan jalanan dan sekitarnya. Tak ada yang jualan nasi pecel atau nasi jotos seperti di Madiun. Mungkin jika di Madiun, aku masih bisa membeli nasi pecel atau nasi jotos seharga 3rb rupiah. Tapi ini berbeda, ini di Serpong, tepatnya di salah satu Hotel di Serpong. 

Sombong...
Mungkin aku terlalu sombong, tanpa ada uang di dompet beraninya tinggal di Hotel. Apa boleh buat, keadaan memaksaku untuk tinggal di tempat ini. Setelah perjalanan seharian yang lumayan penuh perjuangan. Karena aku harus bangun pagi jam3.30 pagi demi mengejar bus agar tidak terlambat sampai di bandara. Meskipun awalnya berniat menggugurkan tiket pesawat yang telah kupesan seharga 544rb itu karena harus bangun pagi-pagi dan naik bus, kuurungkan niatku mengingat penyakit kanker (kantong kering) yang sedang kualami beberapa bulan ini. Uang kuliah yang baru saja bisa kulunasi, dan aku dah hepi saja karena akhirnya bisa melunasi uang kuliahku. Tapi karena keadaan, memaksaku harus menguras seluruh isi kartu hijau-ku hingga ludes untuk beli tiket pesawat dan tinggal beberapa hari di Serpong. Dan akhirnya harus ngutang lagi untuk bayar uang KKN.

Tragis...
Rasanya sangat bertolak belakang, tanpa ada uang di dompet, aku berani bersenang-senang di Serpong. Ah, aku tidak bersenang-senang. Hanya keadaan yang memaksaku. Terpaksa? Ah, bukan seperti itu maksudku. Aku tak pernah terpaksa melakukan sesuatu, terpaksa yang kumaksud disini adalah karena rasa tanggung jawab dan nurani yang berkata.

Aku mencoba mencari cara bagaimana caranya agar perutku tidak lapar, mau beli makan uang tidak cukup. Pesan direstaurant hotel apalagi, harganya bisa 3kali lipat harga di luar sana. Mencoba menghubungi teman siapa tahu bisa mengirim makanan. Tapi percuma, dia sama-sama sedang kena kanker. Pertanyaanku, kenapa banyak orang terserang kanker bersamaan?

Beruntung....
akhirnya mencoba peruntungan dengan jalan ke restaurant hotel. Siapa tahu disediakan makan malam gratis selain breakfast yang memang selalu ada. Bismillahirrahmanirrahiim... kulangkahkan kaki menuju lift. Kuberanikan memencet tombol dengan tanda M. Ding dong. Suara lift menandakan aku telah sampai di lantai M alias restaurant hotel ini.

www.agoda.web.id
Alhamdulillah...
akhirnya perut ini terisi juga. Makan malam yang disediakan lebih dari sekedar cukup untuk memuaskan nafsu makanku. Mulai dari appetizer, maincore, hingga dessert. Sedikit ragu apakah makan malam ini memang disediakan untukku atau untuk tamu lain? Kuberanikan diri bertanya, dan aku tersenyum lebar. Alhamdulillah... gratis ^^

Serpong,
Diantara malam yang indah dengan kerlap kerlip lampu kendaraan
'hidup ini indah dengan bersyukur'

Komentar

  1. kamarnya gede cuy..dan lu sendirian..enaknyooooo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya... tapi lu salah fokus deh,

      yang dikomen bukan kamarnya... seharusnya cerpennya :(

      Hapus
  2. habis yg gw liat pertama gambar kamarnya sih..kayaknya bagus..hahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. lumayan sih, mungkin karena terhitung baru...

      apalagi gue dapet yang suite room ^^ jadi single bed deh

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

FRIENDSHIP

SUBHANALLAH.., AKU MENCINTAINYA,,,

TEROR HANTU