AKHIR DESEMBER

Madiun,
Penghujung bulan Desember...
Penghujung Tahun 2014....

Desember...
Kulihat langit tampak mendung, ku menengadah menunggu hujan
sedetik semenit
Tak tahu berapa lama aku melakukan hal yang sia-sia
Aku menyerah
Kuberanjak masuk ke rumah, duduk menghela napas kesal
Tesss
Hujan turun lebat tanpa kuduga, aku kegirangan
Menyongsong hujan di bulan Desember





Well... Desember banyak hal yang terlewati dan menjadi kenangan. Salah satunya adalah hari ibu, Senin tanggal 22 Desember 2014 lalu. Ibu-ibu Dharma wanita tempatku bekerja mengadakan bakti sosial ke Panti Sosial Lanjut Usia (PSLU) Magetan Jalan Raya Panekan. Sebenarnya pada Agustus 2011 lalu (Pooh Corner: GAUL BARENG BULE (iBU-ibu LEbe) :D)sudah pernah berkunjung ke PSLU ini, tapi kunjungan kali ini terasa lebih istimewa bagi ibu-ibu dharma wanita. Pasalnya, kali ini bertepatan dengan hari ibu sekaligus pada waktu memasuki aula pertemuan sudah disambut meriah dengan iringan gamelan jawa yang dimainkan mbah kung dan pegawai dinas sosial. Acara berlangsung dengan tertib dan lancar. Setelah ketua dharma wanita memberikan sambutannya, dilanjutkan dengan sambutan Kepala UPT PSLU dimana pesan beliau begitu berkesan 'hiduplah yang panjang' raga pasti akan rapuh dan menua, tapi jiwa dan pemikiran kita tidak akan pernah rapuh dan menua. Hiduplah selamanya. Kata-kata ini kembali membangkitkan gairah menulisku dan kekagumanku akan pahlawan-pahlawan yang namanya tercatat dalam kenangan setiap orang. Subhanallah.... 

Dipenghujung acara, ibu-ibu dharma wanita dibuat berderai air mata oleh tembang 'kasih ibu' 'kawitan cilik' dan 'ibu pertiwi' yang disenandungkan oleh para mbah kung dan mbah putri. Aku sendiri asyik jeprat jepret jadi fotografer sembari ikut bernyanyi ketika ibu-ibu dharma wanita menangis terharu. Ada hal yang sedikit menggelitik pikiranku ketika melihat suasana kunjungan waktu itu. Aku langsung teringat sebuah kalimat 'mudah dikenang mudah dilupakan'. Hari itu, 22 Desember 2014 aku mengingat dengan jelas bagaimana wajah-wajah keceriaan para mbah kung dan mbah putri serta wajah-wajah kesedihan ibu-ibu dharma wanita yang teringat akan ibu mereka. Aku tersenyum seperti biasa menikmati kebersamaan itu, tapi sekarang... entah kenapa aku ingin menangis. Bukan menangis karena teringat ibuku, bukan juga menangis karena teringat para mbah kung dan mbah putri yang ditelantarkan, tidak memiliki keluarga maupun faktor ekonomi yang mengharuskan mereka menghabiskan sisa usia di PSLU, tetapi menangis karena kenapa begitu mudah aku tersentuh dan begitu mudah pula aku melupakannya. Hari ini, 31 Desember 2014 aku masih memiliki hati untuk mengingatnya dan bersikap lebih baik terhadap orang tua, bersikap lebih menghargai orang lain, lebih bersyukur pada Allah swt, maupun bersikap untuk lebih bisa bermanfaat. Tapi esok... entah sebulan lagi, entah satu tahun lagi, atau bahkan mungkin satu minggu lagi... bisa jadi aku melupakannya. Menjadi pribadi yang merasa hidup untuk diri sendiri, menjadi pribadi yang lebih banyak berbuat kemubadziran daripada kemanfaatan. Astagfirullahhal'adzim....



Aku takut ketika hujan berlalu
Takut untuk kembali ke rumah dengan penuh lumpur
Mungkin juga takut untuk mengetahui Desember telah berakhir

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INTROVER

WEEKEND... ALUN-ALUN KOTA MADIUN SEASON

WEEKDAYS.... CANDI SADON PART