UNTITLED #3



EGOpdf
pic from http://mikedempsey.typepad.com

Kenapa perilaku kita harus diatur oleh orang lain? Katakanlah, kita yang biasanya begitu baik dalam bekerja, begitu ulet dan tekun dalam bekerja tiba-tiba menjadi malas, menjadi tidak bertanggung jawab terhadap pekerjaan kita hanya karena pimpinan kita ‘pilih kasih’. Katakanlah, kita yang biasanya begitu pemaaf, begitu berprasangka baik, begitu dermawan, tiba-tiba menjadi seseorang yang suka menggunjing orang lain hanya karena sikap pimpinan kita yang kita rasa terlalu menyebalkan. 

Kenapa hati kita harus diatur oleh orang lain? 

Sedih... entah bagaimana harus mengungkapkan hal ini. Akhir-akhir ini banyak sekali kejadian yang membuatku mulai kembali berfikir dan beristighfar memohon ampunan Allah swt. Rasa sedih itu muncul ketika kita tak bisa mencegah saudara kita untuk tidak terpengaruh oleh sikap orang lain. Rasa sedih itu muncul disaat melihat saudara kita tanpa mereka sadari telah menjadi sama dengan orang-orang yang mereka tidak sukai. Rasa sedih itu hadir, kala kita melihat saudara-saudara kita yang begitu baik dan peduli menjadi orang yang suka menggunjing dan mencemooh. 

Kenapa kita hanya diam saja saat melihat hal itu?

Sedih... saat kita tahu mereka mulai berubah, namun kita tak bisa berbuat apa-apa. Mengingatkan? Apakah kita masih memiliki kemampuan itu? Benarkah kita begitu peduli pada saudara kita? Kenapa diam saja? Apa yang kita takutkan? Takut dibilang seperti orang yang mereka tak sukai? Takut dibilang pengkhianat? Kenapa kita harus terpengaruh oleh sikap orang lain?

Jangan pernah menjadi orang lain hanya karena sikap orang lain terhadap kita. Pesan itu kudapat dari orang tuaku, dimana orang tuaku mengatakan padaku untuk tetap menjadi diriku meskipun orang lain bersikap tidak baik, bahkan mungkin tidak adil. Tanpa kita sadari, kita sering menjadi seperti orang yang kita tak sukai. Bahkan, tanpa kita sadari kita menjadi orang yang lebih buruk dari orang yang tidak kita sukai. Perasaan sombong akan diri kita yang lebih baik daripada orang yang tidak kita sukai secara perlahan menggerogoti hati dan jiwa kita. Mengikis hati nurani kita. “Dan celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela”. Ya Rabb... Jauhkan kami dari sifat-sifat yang mampu mengikis keimanan kami pada-Mu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INTROVER

WEEKEND... ALUN-ALUN KOTA MADIUN SEASON

WEEKDAYS.... CANDI SADON PART