THURSDAY CORNER


Entah sejak kapan aku mulai tergila-gila pada subuh...
Menantikanmu setiap hari, menyambutmu dengan wajah berseri terbasuh dinginnya embun...
Menghirup udaramu erat-erat hingga merasuk ke seluruh tulangku, sembari menatap bintang yang masih berpendar di langit...
Wahai sang surya, tak cemburukah engkau?



museum angkut - malang
Beberapa hari lalu sekitar pukul 22.23 WIB mendapatkan pesan singkat dari seorang teman, intinya dia minta maaf jika selama ini banyak salah dan memintaku mengikhlaskan semua kesalahannya. Sebenarnya agak terkejut juga, kenapa tiba-tiba dia mengirim pesan seperti itu. Karena kebetulan aku masih belum tidur jadi langsung kujawab pesan tersebut. Sekaligus bertanya ada apa kenapa tiba-tiba mengirim pesan seperti itu. Kutunggu beberapa saat tidak ada balasan. Oke. Akhirnya aku tidur sembari berharap tidak terjadi sesuatu padanya. Sore berikutnya, temenku menjawab bahwa hanya ingin minta maaf saja tanpa memberikan alasannya. Aku tidak bertanya lebih jauh, karena sepertinya memang tidak akan ada jawaban. Ada hal yang sedikit menggangguku. Beberapa pertanyaan muncul, apakah dia sedang dalam masalah? Ataukah dia sedang sakit? Atau mungkin dia pernah melakukan sesuatu terhadapku yang membuatnya merasa bersalah? Yang paling membuatku khawatir adalah jika dia dalam masalah atau sedang sakit. Jika kemungkinan terakhir bahwa dia pernah berbuat sesuatu terhadapku yang membuatnya merasa bersalah, aku tidak terlalu memikirkannya. Selama ini, aku merasa tak pernah ada masalah apapun dengannya. Dia teman yang baik. Seperti teman-temanku yang lainnya. Aku kembali mengingat-ingat tentang semua pertemanan kami. Bagiku tidak ada yang spesial, selain kami memang satu SMP dan satu SMA, teman sekelas. Pertemanan kami berjalan biasa saja. Dia seorang yang baik, lemah lembut, dan juga pintar. Sedangkan aku seorang yang lebih cuek, dan juga tidak sepintar dia. Dulu memang sempat, temen kakakku, sekaligus tetanggaku suka sama temenku ini. Dan mereka sempat jadian, meskipun berakhir dengan kurang baik. Aku ingat saat sepertiga malam ibu temenku ini mengirimiku pesan singkat yang isinya beliau ikut merasa tersakiti dengan sikap tetanggaku yang kurang baik terhadap putrinya, dan tidak akan ridho sebelum putrinya mendapatkan yang lebih baik dan hilang rasa sakit hatinya. Saat itu, aku yang terbangun di sepertiga malamku menjadi merasa bersalah. Meskipun aku tidak tahu kenapa aku merasa bersalah. Aku sama sekali tidak tahu apapun tentang hubungan temanku dan tetanggaku. Bisa dibilang, aku orang terakhir yang tahu tentang hubungan mereka dibandingkan yang lainnya. Waktu itu, yang menjadi pertanyaanku dan mengganggu pikiranku adalah jika seorang ibu sampai bicara seperti itu, berarti beliau sangat tersakiti. Di sepertiga malam seorang ibu masih memikirkan anaknya yang sakit hati, sungguh temanku ini sangat beruntung memiliki ibu seperti itu. Akhirnya aku membicarakan masalah tersebut dengan kakakku, dan meminta kakakku menegur temannya tersebut untuk tidak mempermainkan perasaan temanku.

Aku tak mengerti kenapa tiba-tiba temanku minta maaf, padahal selama ini dia juga jarang sekali menghubungiku. Aku hanya berharap dia baik-baik saja. Aku tak pernah mengambil hati perbuatan teman-temanku yang entah sengaja atau tidak menyinggungku. Bagiku mereka sama sepertiku, manusia biasa yang terkadang berbuat salah tanpa mereka sadari. Begitu juga diriku, aku sendiri tahu bahwa aku bukan manusia sempurna tanpa dosa. Sengaja atau tidak banyak ucapan, candaan, maupun tingah lakuku yang membuat orang lain kurang berkenan. Namun di luar itu semua, aku percaya tidak ada satupun dari kita yang ingin menyakiti orang lain. Hanya cukup memaafkan dan memahami....

Gerimis di pagi hari, aku menyukainya...
Karena bagiku pagi sangat mengesankan...
Selalu ada keajaiban di pagi hari... 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INTROVER

WEEKEND... ALUN-ALUN KOTA MADIUN SEASON

WEEKDAYS.... CANDI SADON PART