THURSDAY CORNER #2

Madiun,
Apa itu penerimaan? Tolong beritahukan padaku....

Sebenarnya beberapa hari kemarin punya beberapa ide yang ingin kutulis. Tapi mood menulisku sedikit lemah akhir-akhir ini. Buntu. Baru setengah jalan, berhenti tak ada kata-kata yang bisa dirangkai.  Sekarang baru suka dengan kata-kata 'menerima'. Beberapa waktu lalu ada kalimat yang bagus dari buku Hujan karya Tere Liye (belum selesai kubaca, genre romance agak susah menarik minatku) 'Bukan melupakan yang jadi masalah. Tapi menerima. Barang siapa yang bisa menerima, maka dia akan bisa melupakan, hidup bahagia'. Aku sangat suka dengan kalimat ini. Tere Liye ini entah sejak kapan mulai mencuri perhatianku dengan buku-bukunya, meskipun aku masih belum bisa menyukai jenis romance yang dia tawarkan. Terlalu drama, ftv, sinetron, atau apalah namanya :P. Namun di luar kisah cinta yang beliau tulis, aku suka dengan pemahaman hidup yang disampaikan. Sederhana. 

Penerimaan, menerima, terima. Bagaimana kita belajar untuk ikhlas, harus dimulai dengan belajar menerima. Bagaimana kita belajar sabar, harus dimulai dengan belajar menerima. Bagaimana kita belajar bersukur, harus dimulai dengan belajar menerima. Penerimaan, sesuatu yang sederhana tapi sangat sulit dilakukan. Kita hanya cukup menerima seperti filososfi Jawa yang berbunyi 'nrimo ing pandum' yang dalam bahasa Indonesia 'menerima dalam pemberian'. Kembali ke kalimat dalam buku Hujan karya Tere Liye, bahwa sebenarnya masalah kita bukanlah melupakan tapi menerima. Dalam buku ini dikisahkan tentang seorang gadis yang ingin melupakan semua hal-hal yang kurang baik dalam hidupnya, menghapus ingatan akan masa lalu dan kenangan yang kurang menyenangkan. Tetapi sebenarnya, kita akan mudah untuk melupakan jika kita bisa belajar menerima. Semua kejadian yang terjadi dalam hidup kita, kita terima dengan baik. Kita terima dengan lapang dada, maka hal yang tidak baik dengan sendirinya akan terlupakan. Tidak ada kebencian, tidak ada dendam, tidak ada rasa sakit.

Penerimaan sendiri memiliki konteks yang sangat luas. Dalam hal ekonomi misalnya, dengan penerimaan kita akan selalu merasa bersukur, merasa cukup. Tidak akan ada lagi korupsi. Dalam pergaulan sehari-hari, dengan penerimaan kita akan mudah memaafkan, memaklumi. Dalam ditimpa musibah, dengan penerimaan kita akan merasa lebih ikhlas, tidak mengeluh. Penerimaan, sesuatu yang positif tetapi bisa menjadi negatif ketika kata ini dijadikan pembenar atas kemalasan kita dalam berusaha. Menerima, bukan berarti diam saja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FRIENDSHIP

SUBHANALLAH.., AKU MENCINTAINYA,,,

TEROR HANTU