TIGA SANDERA TERAKHIR
Madiun,
Semangat dalam keterbatasan
Semangat dalam keterbatasan
tiga sandera terakhir by brahmanto anindito |
Oke, kali ini memaksakan diri untuk mencoba mengupas tentang salah satu buku yang sudah berhasil kukhatamkan. Keinginan untuk menulis ulasan tentang buku-buku ini sebenarnya cukup besar, sayangnya tidak semudah yang kubayangkan. Lebih mudah menulis bebas tentang hal-hal di sekitarku.
Buku yang sudah kubaca beberapa bulan silam ini, judulnya Tiga Sandera Terakhir karya Brahmanto Anindito. Sempat terputus di tengah jalan waktu membacanya gegara aku tertarik dengan buku lain. Kebiasaanku yang cepet bosan dengan sesuatu dan suka membaca beberapa buku sekaligus meskipun satu buku belum selesai kubaca. Akhirnya, aku memulai untuk melanjutkan membacanya saat hendak mudik sebagai teman di perjalanan. Aku tidak tahu kenapa, tapi menurutku buku ini agak kurang menarik pada awalnya. Tetapi setelah aku membacanya kembali, aku mulai tertarik dengan alur ceritanya.
Buku ini diawali dengan kisah penyaderaan 5 wisatawan ( 2 WNI, 3 WNA) di bumi cenderawasih oleh kelompok separatisme OPM (Organisasi Papua Merdeka). Pihak TNI menugaskan kolonel Larung Nusa dari Kopassus untuk menyelesaikan masalah ini. Awalnya, kolonel Nusa berharap masalah ini bisa diselesaikan dengan cara damai, tetapi ternyata tidak semudah yang dibayangkannya. Sebelum ada korban lebih banyak, kolonel Nusa memutuskan untuk melakukan operasi pembebasan sandera. Namun, dalam operasi tersebut seorang anak buahnya dikabarkan meninggal sehingga kolonel Nusa terpaksa harus menerima skorsing selama dua minggu. Ternyata, hukuman yang diterima kolonel Nusa adalah titik awal perjuangannya dalam membasmi kelompok separatisme yang bahkan pimpinan OPM sendiri tidak mau mengakui kalau kelompok tersebut bagian dari OPM.
Buku ini seru. Ada perasaan lega ketika aku selesai membacanya. Apalagi aku termasuk penyuka genre thriller seperti ini. Kita dibawa untuk masuk dalam dunia militer yang penuh ancaman dan bahaya untuk satu prinsip yang tidak bisa ditawar "NKRI harga mati". Buku ini mengajak kita kembali berfikir, betapa besar pengorbanan para TNI dalam mempertahankan keutuhan negara ini. Mereka pasukan-pasukan luar biasa dengan pengorbanan luar biasa. Buku ini membuatku semakin mencintai negara ini, bahwa keutuhan negara ini harus kita pertahankan apapun yang terjadi.
Seperti kebanyakan adegan dalam cerita dengan tema pasukan khusus, sang penulis juga menyajikan sisi humoris dari para tokoh protagonis. Buku ini sebenarnya memiliki dua cerita, pertama dimana kolonel Nusa mengemban misi penyelamatan para sandera, yang kedua adalah saat kolonel Nusa diberi misi membasmi separatisme OPM. Satu hal yang masih menjadi pertanyaanku adalah judul buku ini 'Tiga Sandera Terakhir'. Aku masih bertanya-tanya apakah yang dimaksud dengan tiga sandera ini adalah tiga mumi pada misi kedua kolonel Nusa? Selain itu, aku sedikit kurang greget dengan dalang dari pemberontakan cerita ini. Lepas dari itu semua, aku cukup puas dengan buku ini. Buku ini layak dibaca untuk kalian yang menyukai action, thriller, maupun kepahlawanan. Kalian akan menikmati sensasi berimajinasi dalam sebuah pertempuran menegangkan di bumi cenderawasih. Happy reading... ^_^
Komentar
Posting Komentar