HUKUMAN DAN HADIAH

pic from psycholoGenie
Yogyakarta,
Tulisan pertama sejak aku pindah ke Jogja,
Pulang ke rumah selalu menjadi impian semua orang...
Alhamdulillah...


Kali ini bukan ingin cerita tentang kantor baru di Jogja. Keseluruhan, aku menikmati semua waktuku di sini. Menyenangkan.

Hukuman dan Hadiah.
Ada hal yang sebenarnya menggelitik saraf-saraf kecil di kepalaku. Ada cara berpikir yang sering tidak kumengerti. Bagiku semua hal tidak perlu dipersulit, tapi menjadi rumit ketika pola pikir kita terbalik.

Kita lebih sering memberikan hukuman atas sebuah kesalahan daripada memberikan hadiah atas sebuah prestasi. Kita dididik seperti itu sejak kecil, sehingga alam bawah sadar kita selalu terbebani untuk tidak membuat kesalahan. Jangan pernah membuat kesalahan sekecil apapun!!! kita dituntut untuk sempurna. Misalnya begini, dalam dunia kerja, ada yang namanya auditor. Auditor adalah orang yang memeriksa pekerjaan kita. Dalam satu tahun pekerjaan kita, auditor akan mencari kesalahan/kekurangan apa yang kita lakukan. Jika mereka tidak menemukannya, mereka akan terus mencari sampai ketemu. Sekecil apapun itu. Akhirnya, dari kesalahan yang ditemukan, kita harus mempertanggungjawabkan/menjelaskan kesalahan itu. Dan pada akhirnya, hukuman akan ada ketika kita tidak mampu menjawabnya. 

Ini terasa lucu bagiku. Kenapa auditor tidak memberikan hadiah saja daripada hukuman. Lagipula, dari 100 pekerjaan (misalnya) yang kita kerjakan, hanya ditemukan 1 kesalahan (administrasi) biasanya. 1 kesalahan menghapus 99 kebenaran. Konsep ini berbanding terbalik dengan apa yang Tuhan ajarkan pada kita. Tuhan selalu mampu menghapus 99 kesalahan kita hanya dengan 1 kebaikan yang kita lakukan. Kenapa kita tidak memberikan apresiasi atas 99 hasil pekerjaan yang dilakukan daripada hanya mencari-cari 1 kesalahan (yang sebenarnya dipaksakan). Bagaimana kita akan tumbuh menjadi pribadi yang menghargai, bangsa yang mengayomi, negara yang bersinergi jika kita hanya belajar mencari kesalahan orang lain, memberikan hukuman kepada orang lain.

Hukuman bukan motivasi, hukuman hanya membuat orang lain membenci. Hadiah adalah motivasi, hadiah akan membuat orang lain berterima kasih. Ketika seseorang membenci, perilakunya akan buruk. Sebaliknya, ketika seseorang berterima kasih, perilakunya akan baik. Bijak bertindak. Bijak bersikap.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INTROVER

WEEKEND... ALUN-ALUN KOTA MADIUN SEASON

WEEKDAYS.... CANDI SADON PART